CIPUTAT – Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, menyerukan kepada seluruh warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Imbauan ini dikeluarkan mengingat kondisi cuaca yang tidak stabil, dengan perubahan drastis antara panas dan hujan yang memicu perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.
Benyamin Davnie menjelaskan bahwa anomali cuaca saat ini, dimana panas dan hujan datang silih berganti, menciptakan lingkungan ideal bagi nyamuk DBD untuk berkembang biak dengan cepat. "Akibatnya, kasus demam berdarah kembali meningkat," ujarnya.
Data menunjukkan bahwa hingga pertengahan Juni, telah tercatat 342 kasus DBD di berbagai kecamatan di Tangerang Selatan. Pondok Aren mencatat angka tertinggi dengan 78 kasus, diikuti Ciputat Timur (58), Ciputat (55), Pamulang (47), Serpong (45), Serpong Utara (30), dan Setu (29).
Menanggapi situasi ini, Walikota menekankan pentingnya kesadaran masyarakat akan potensi penyebaran nyamuk Aedes aegypti yang sangat mudah berkembang biak. Ia mengilustrasikan bagaimana nyamuk yang menggigit orang yang terinfeksi dapat dengan cepat menyebarkan virus ke lingkungan sekitar.
Untuk memutus rantai penyebaran DBD, Benyamin Davnie mengajak masyarakat untuk kembali menggalakkan gerakan satu rumah satu juru jentik. Gerakan ini bertujuan untuk memastikan setiap rumah secara rutin memeriksa dan membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
"Tim kesehatan dan pelayanan medis sudah siap. Mari kita tingkatkan pemantauan jentik nyamuk, tidak hanya di kaleng bekas, tapi juga di tempat-tempat tersembunyi seperti bawah dispenser, kulkas, dan tempat sampah," jelasnya.
Dengan cuaca yang tidak menentu ini, Walikota menekankan bahwa kewaspadaan harus ditingkatkan. Ia mengimbau masyarakat untuk secara rutin membersihkan lingkungan, khususnya tempat-tempat yang mudah tergenang air, sebagai langkah pencegahan DBD.