Dinosaurus: Lebih Hangat dari yang Kita Kira?

Penemuan terbaru mengguncang pemahaman kita tentang dinosaurus. Ilmuwan menemukan bukti bahwa beberapa jenis dinosaurus mungkin memiliki kemampuan mengatur suhu tubuh sendiri, sebuah karakteristik yang sebelumnya tidak kita sangka.

Penelitian ini menganalisis ratusan fosil dan berbagai model iklim sepanjang Era Mesozoikum, periode kehidupan dinosaurus di Bumi, dari 230 hingga 66 juta tahun lalu. Para peneliti juga mempelajari kondisi geografis pada periode tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Therapoda (termasuk T-Rex) dan Ornithischia (termasuk Triceratops) beradaptasi dengan lingkungan yang lebih dingin selama periode Jurassic Awal. Adaptasi ini memicu perkembangan endotermi, kemampuan menghasilkan panas internal.

Peristiwa Jenkyns, sekitar 183 juta tahun lalu, dengan aktivitas vulkanik intensif yang menyebabkan pemanasan global dan kepunahan tumbuhan, diduga menjadi pemicu adaptasi ini. Kemampuan endotermi memungkinkan Therapoda dan Ornithischia berkembang biak di lingkungan dingin, menjadi lebih aktif, mempertahankan aktivitas lebih lama, berkembang dan tumbuh lebih cepat, serta menghasilkan lebih banyak keturunan.

Implikasinya sangat besar. Pengaturan suhu unik pada burung, yang merupakan keturunan Therapoda, mungkin berasal dari periode Jurassic Awal ini.

Sementara itu, Sauropoda, yang hidup di iklim yang lebih hangat, tumbuh menjadi ukuran raksasa pada masa itu. Ukuran raksasa ini bisa jadi merupakan adaptasi lain terhadap tekanan lingkungan, karena rasio luas permukaan terhadap volume yang lebih kecil membantu mereka mempertahankan panas tubuh.

Penemuan ini mengubah cara kita memandang sejarah evolusi hewan di planet kita. Dinosaurus, khususnya Therapoda dan Ornithischia, berpotensi menjadi reptil darat berdarah panas pertama yang pernah ada.

Scroll to Top