Jakarta – Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah serempak terhadap Dolar AS pada perdagangan Senin (7/7/2025), menjelang batas waktu akhir negosiasi tarif yang ditetapkan Presiden AS, Donald Trump, pada Rabu, 9 Juli 2025.
Baht Thailand mencatat penurunan terdalam, merosot 0,90% ke level THB 32,59 per Dolar AS. Dolar Taiwan menyusul dengan pelemahan 0,44% menjadi TWD 29,02 per Dolar AS, diikuti Won Korea Selatan yang turun 0,41% ke level KRW 1.367,86 per Dolar AS.
Rupee India dan Yen Jepang juga mengalami depresiasi masing-masing sebesar 0,40% dan 0,32%. Sementara itu, Peso Filipina dan Ringgit Malaysia sama-sama terkoreksi 0,36% terhadap Dolar AS.
Rupiah turut mengalami pelemahan sebesar 0,32%, tergelincir ke posisi Rp16.238 per Dolar AS.
Pelemahan mata uang Asia ini dipicu oleh meningkatnya kehati-hatian pasar seiring dengan penantian keputusan final terkait kebijakan tarif perdagangan AS. Investor fokus mengamati potensi dampak dari keputusan Presiden Trump terhadap mitra dagang utama di Asia. Hingga kini, hanya sedikit negara yang berhasil mencapai kesepakatan tarif atau perjanjian perdagangan baru.
Hanya Inggris, China, dan Vietnam yang sejauh ini tercatat telah memiliki kesepakatan tarif dengan AS di bawah pemerintahan Trump. Kurangnya kepastian dari negara-negara lain membuat pasar masih mengambil sikap "wait and see", sembari menunggu perkembangan hingga batas waktu yang ditentukan pada 9 Juli mendatang.