Jejak Kaki Purba di Australia Ungkap Sejarah Baru Evolusi Hewan Darat

Sebuah penemuan penting di Australia mengubah cara pandang ilmuwan terhadap asal-usul kelompok hewan amniota, yang mencakup reptil, burung, dan mamalia. Fosil jejak kaki yang ditemukan menunjukkan bahwa hewan-hewan ini telah hidup di darat jauh lebih awal dari perkiraan sebelumnya, sekitar 355 juta tahun lalu.

Selama ini, fosil amniota tertua yang diketahui berasal dari Kanada dan berumur sekitar 319 juta tahun. Namun, jejak kaki yang ditemukan di Barjarg, Victoria, mengindikasikan bahwa hewan mirip reptil sudah berjalan di daratan sekitar 35 juta tahun lebih awal.

Prof. John Long dari Flinders University menyatakan bahwa identifikasi jejak ini sebagai bukti tertua di dunia tentang hewan mirip reptil yang berjalan di darat.

Jejak Kaki di Tanah Gondwana Kuno

Jejak kaki ini ditemukan pada blok batu pasir di tepi Sungai Broken. Usia batu tersebut telah dikonfirmasi melalui analisis radiometrik dan keberadaan fosil ikan serta invertebrata laut. Keistimewaan temuan ini adalah adanya bekas cakar tajam, karakteristik khusus amniota yang tidak ditemukan pada amfibi purba.

Prof. Per Erik Ahlberg dari Uppsala University menjelaskan bahwa kombinasi jejak kaki ini menunjukkan bahwa pembuatnya kemungkinan besar adalah reptil primitif.

Tidak adanya bekas tubuh atau ekor yang terseret menunjukkan bahwa hewan ini mampu menopang tubuhnya saat berjalan, menandakan kemajuan dalam struktur tubuh dan cara bergerak. Meskipun demikian, beberapa ahli seperti Dr. Steven Salisbury dari University of Queensland meragukan kesimpulan ini dan menduga hewan tersebut mungkin bergerak di perairan dangkal.

Perubahan Garis Waktu Evolusi

Sebelum penemuan ini, ilmuwan memperkirakan nenek moyang amfibi dan amniota hidup sekitar 352 juta tahun lalu. Namun, jika amniota sudah ada pada awal periode Karbon, maka perpecahan antara kedua kelompok ini kemungkinan terjadi lebih awal, sekitar 380 juta tahun lalu pada periode Devon.

Dengan menggunakan metode penanggalan seperti analisis DNA dan peluruhan radioaktif, ilmuwan menyusun ulang garis waktu evolusi tetrapoda (hewan berkaki empat).

Penemuan ini juga menantang anggapan bahwa amniota pertama kali berevolusi di belahan bumi utara (Laurasia). Fosil jejak dari Australia, bagian dari superbenua Gondwana, membuka kemungkinan bahwa asal-usul kelompok penting ini justru berada di selatan.

Prof. Long menambahkan bahwa penemuan ini dapat menggeser peta asal evolusi amniota ke Gondwana, meskipun masih dibutuhkan lebih banyak bukti. Australia memiliki banyak situs fosil yang belum dieksplorasi.

Rekonstruksi Sejarah Evolusi

Jejak kaki ini tidak hanya menambah data fosil, tetapi juga merekam perilaku hewan purba, memberikan gambaran tentang cara mereka hidup dan bergerak.

Dr. Alice Clement dari Flinders University menjelaskan bahwa kerangka fosil memberikan informasi tentang bentuk tubuh hewan, tetapi jejak kaki memberikan informasi tentang bagaimana mereka bergerak.

Para ilmuwan menyebut penemuan ini sebagai "penulisan ulang sejarah evolusi" karena mempercepat pemahaman kita tentang bagaimana vertebrata darat berkembang setelah keluar dari laut.

Dr. Jillian Garvey dari La Trobe University menyimpulkan bahwa ini baru permulaan dan masih banyak yang belum ditemukan dari masa lalu Australia dan Gondwana.

Scroll to Top