BRI Cetak Laba Gemilang di Tengah Perlambatan Ekonomi Global

Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) berhasil menunjukkan ketahanan dan kinerja yang solid di tengah tantangan ekonomi global dan domestik. Laba bersih perusahaan terus tumbuh positif sepanjang Januari hingga Mei 2025.

Di tengah proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang direvisi turun oleh International Monetary Fund (IMF) menjadi 2,8%, serta perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2025 yang mencapai 4,87% yoy, BRI justru mencatatkan pertumbuhan yang menggembirakan.

Laba bersih BRI hingga Mei 2025 mencapai Rp 18,64 triliun. Pencapaian ini didukung oleh pendapatan bunga yang mencapai Rp 66,81 triliun dan pertumbuhan kredit sebesar 5,01% yoy menjadi Rp 1.262,71 triliun. Selain itu, pendapatan dividen berkontribusi sebesar Rp 230,03 miliar dan pendapatan komisi mencapai Rp 8,22 triliun. Pada bulan Mei 2025 saja, BRI berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 3,36 triliun.

Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI juga mengalami pertumbuhan menjadi Rp 1.423,87 triliun. Komposisi DPK terdiri dari giro yang tumbuh 7% menjadi Rp 387,21 triliun, tabungan naik 5,03% menjadi Rp 538,56 triliun, dan deposito sebesar Rp 498,09 triliun.

Kinerja positif BRI sejalan dengan penilaian Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap industri perbankan secara keseluruhan. OJK mencatat pertumbuhan kredit perbankan sebesar 8,43% hingga Mei 2025 dan menargetkan pertumbuhan di kisaran 9-25% hingga akhir tahun. Pertumbuhan DPK tercatat sebesar 4,29%, dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) di level 88,16% dan Capital Adequacy Ratio (CAR) yang kuat di 25,51%. Tingkat kredit bermasalah (NPL) juga terjaga di level yang terkendali, dengan NPL gross 2,29% dan NPL net 0,85%.

Direktur Utama BRI sebelumnya menekankan bahwa perseroan mampu mempertahankan pertumbuhan positif berkat konsumsi domestik yang tetap kuat. BRI optimis dapat terus mencatatkan kinerja keuangan yang berkelanjutan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang baik.

Pada kuartal I-2025, BRI telah membukukan laba bersih sebesar Rp 13,80 triliun dengan total aset mencapai Rp 2.098,23 triliun atau tumbuh 5,49% yoy. Pertumbuhan ini didorong oleh penyaluran kredit yang meningkat 4,97% yoy menjadi Rp 1.373,66 triliun, dengan fokus utama pada segmen UMKM yang mencakup 81,97% dari total kredit atau senilai Rp 1.126,02 triliun. Selain itu, kualitas aset juga terjaga dengan baik, tercermin dari penurunan NPL menjadi 2,97% dan perbaikan rasio Loan at Risk (LAR) menjadi 11,12%.

Scroll to Top