Perbedaan tinggi badan antara pria dan wanita telah lama menjadi topik penelitian menarik. Rata-rata, pria di seluruh dunia lebih tinggi sekitar 13 sentimeter dibandingkan wanita. Faktor-faktor yang memengaruhinya ternyata kompleks, melibatkan interaksi antara genetika, hormon, dan lingkungan.
Genetika memegang peranan penting dalam menentukan tinggi badan seseorang. Variasi tinggi badan sekitar 80% dipengaruhi oleh faktor genetik. Salah satu gen kunci adalah SHOX, yang terdapat pada kromosom seks X dan Y. Gen ini memiliki peran penting dalam pertumbuhan tulang panjang, sehingga berkontribusi pada perbedaan tinggi badan antara pria dan wanita. Mutasi pada gen SHOX dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan. Penambahan dosis gen pada kromosom Y cenderung berdampak signifikan pada peningkatan tinggi badan.
Selain genetika, hormon juga memainkan peran krusial. Testosteron mendorong pertumbuhan tulang yang lebih panjang pada pria. Estrogen berperan penting dalam mengendalikan kapan pertumbuhan berhenti. Estrogen memicu penutupan lempeng pertumbuhan tulang lebih cepat pada wanita, sehingga mereka berhenti tumbuh lebih awal. Walaupun pria dan wanita mengalami lonjakan pertumbuhan saat pubertas, pria memiliki periode pertumbuhan yang lebih panjang.
Faktor lingkungan juga berpengaruh, meskipun tidak sebesar genetika. Nutrisi, kesehatan selama masa kanak-kanak, dan kondisi sosial ekonomi menyumbang sekitar 20% variasi tinggi badan. Anak-anak dengan gizi buruk atau sering sakit cenderung memiliki tinggi badan yang lebih pendek. Ekspresi gen, atau seberapa aktif gen tertentu bekerja, juga memengaruhi variasi tinggi badan, bahkan pada individu dengan profil genetik yang serupa.