Ari Lasso Sindir Riders Musisi Pendatang Baru: Dewa 19 Dulu Cukup Beli di Minimarket!

Ari Lasso angkat bicara soal permintaan riders atau daftar kebutuhan musisi yang dianggap berlebihan oleh sejumlah musisi pendatang baru. Melalui media sosial, penyanyi lagu "Hampa" ini menekankan pentingnya kesederhanaan dan profesionalisme dalam industri hiburan.

"Kesederhanaan adalah kunci! Kita ini musisi, bukan pemanfaat situasi," tegas Ari Lasso.

Ia memamerkan riders pribadinya yang sederhana: air mineral, buah naga, dan dua bungkus biskuit. Baginya, hal itu sudah cukup.

Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di dunia musik, Ari Lasso merasa tidak perlu membuat daftar permintaan yang rumit. Ia menyayangkan sikap musisi yang mudah tersinggung jika ada kesalahan kecil dari penyelenggara acara.

"EO atau promotor adalah mitra, bukan pihak yang harus diperas. Tanpa mereka, semuanya tidak akan berjalan lancar," jelasnya.

Ari Lasso bukan hanya seorang musisi, tetapi juga pernah menjadi promotor festival besar seperti Soundrenaline. Pengalaman ini membuatnya sering melihat langsung perilaku musisi baru yang dianggapnya menyimpang dari esensi berkarya.

"Saya sering tersenyum miris melihat permintaan aneh dari adik-adik band yang sedang naik daun. Terkadang, saya merasa mereka memanfaatkan momentum," ungkapnya.

Ia mengingatkan agar musisi baru tidak terpaku pada hal-hal yang dangkal. Ada hal yang jauh lebih penting, seperti manajemen diri yang baik, tim produksi yang solid, serta komunikasi yang efektif.

Ari Lasso juga mengungkapkan bahwa bandnya, Dewa 19, dikenal sebagai band legendaris dengan riders paling sederhana.

"Dewa 19 sampai dijuluki sebagai band legendaris dengan riders yang bisa dibeli di minimarket," tulisnya.

Pesan ini ditujukan bukan hanya untuk orang lain, tetapi juga sebagai pengingat diri sendiri.

"Di atas itu memang enak, tapi kalau jatuh akan sangat menyakitkan. Ingatlah dari mana kita berasal. Hidup musik Indonesia!" tutup Ari Lasso.

Scroll to Top