Ari Lasso Sentil Musisi Pendatang Baru Soal Permintaan Aneh Saat Manggung

Ari Lasso baru-baru ini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Penyanyi senior ini menyoroti perihal riders, atau permintaan khusus yang diajukan musisi kepada pihak penyelenggara acara.

Dengan pengalaman lebih dari tiga dekade di industri musik, Ari menekankan pentingnya sikap rendah hati dan profesionalisme, alih-alih memanfaatkan kesempatan untuk keuntungan pribadi.

"Kesederhanaan adalah kunci! Dan kita adalah musisi, bukan orang yang suka memanfaatkan keadaan," tulis Ari di akun Instagram pribadinya, disertai foto makanan dan minuman sederhana yang biasa ia minta.

Ari kemudian memperlihatkan isi room refreshment-nya yang sederhana. Hanya ada air mineral, buah naga, biskuit Genji, dan Fitbar. Jika ia ingin sesuatu yang lain, seperti cokelat hitam, Ari memilih untuk membelinya sendiri.

Menurut Ari, pengalaman panjangnya di dunia musik membuatnya merasa tak perlu membuat daftar permintaan yang berlebihan. Apalagi sampai bersikap kekanak-kanakan jika ada kesalahan kecil dari panitia.

"EO atau promotor itu partner, bukan badan yang harus diperas. Tanpa mereka, semua tidak akan berjalan lancar," jelasnya.

Sebagai musisi yang juga pernah menjadi event organizer dan promotor, Ari sering melihat langsung perilaku musisi muda yang permintaannya dianggap tidak masuk akal.

“Saya sering tersenyum sinis melihat kelakuan adik-adik band atau musisi baru yang sedang populer, tapi permintaan aneh-aneh. Seperti fenomena ‘aji mumpung’," ungkap Ari.

Ari memberikan pesan kepada musisi baru bahwa yang lebih penting dari riders mewah adalah manajemen diri yang baik, tim produksi yang solid, serta komunikasi yang lancar dan adaptif dari pihak manajemen.

“Ada hal yang jauh lebih penting dari itu semua, yaitu manajemen diri yang ketat, tim produksi yang solid, serta manajemen yang komunikatif dan adaptif terhadap situasi dan kondisi,” imbuhnya.

Ari bahkan menyebut band-nya dulu dan Dewa 19 dikenal sebagai band legenda dengan riders yang bisa dibeli di warung biasa. Ini menunjukkan kesederhanaan yang tetap mereka junjung tinggi meski sudah berada di puncak popularitas.

"Ini lebih sebagai pengingat diri sendiri, di atas itu memang enak. Tapi kalau jatuh, sakitnya bisa sangat luar biasa," lanjutnya.

Di akhir pesannya, Ari menegaskan satu hal penting: "Ingat dari mana kita berasal. Hidup musik!"

Scroll to Top