Kelompok Houthi mengklaim keberhasilan serangan mereka yang menyebabkan sebuah kapal kargo karam di perairan Laut Merah. Klaim ini menandai aksi pertama Houthi di tahun ini setelah sempat mengumumkan penghentian serangan di jalur perairan vital tersebut sejak Desember tahun lalu.
Dalam pernyataan yang dirilis, Houthi menyatakan bahwa kapal kargo itu diserang menggunakan kombinasi tembakan senjata, serangan roket, dan perahu yang dilengkapi bahan peledak dan dikendalikan dari jarak jauh. Serangan ini diklaim terjadi pada hari Minggu (6/7). Houthi juga mengklaim telah memberikan kesempatan bagi 19 awak kapal, yang diketahui merupakan kapal kargo jenis bulk carrier berbendera Liberia bernama Magic Seas, untuk meninggalkan kapal sebelum serangan dilancarkan.
Juru bicara Houthi, Yahya Saree, menegaskan bahwa kapal tersebut menjadi sasaran setelah peringatan dan panggilan dari Angkatan Laut Houthi diabaikan oleh awak kapal. Saree menambahkan, kapal kargo itu diserang menggunakan dua perahu tak berawak, lima rudal, dan tiga drone.
Kapal kargo yang diserang tersebut dilaporkan dioperasikan oleh perusahaan asal Yunani, Stem Shipping. Pihak Stem Shipping mengonfirmasi bahwa seluruh awak kapal telah diselamatkan oleh kapal dagang yang melintas dan diperkirakan tiba di Djibouti pada hari Senin (7/7).
Otoritas Uni Emirat Arab (UEA) juga mengonfirmasi keberhasilan penyelamatan seluruh 22 orang dari kapal Magic Seas. Penyelamatan dilakukan setelah kapal AD Ports Group, Safeen Prism, merespons panggilan darurat dari kapal komersial tersebut usai serangan di Laut Merah.
Sebelumnya, perwakilan perusahaan, Michel Bodouroglou, mengungkapkan bahwa kapal Magic Seas mengalami kebocoran setelah dihantam serangan dan berisiko tenggelam. Kapal kargo tersebut diketahui membawa muatan besi dan pupuk dari China menuju Turki.
Serangan ini mengakhiri periode tenang selama enam bulan di Laut Merah, salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia, yang sebelumnya menjadi lokasi serangkaian serangan Houthi dari akhir 2023 hingga akhir 2024. Serangan-serangan tersebut mengganggu lalu lintas pelayaran antara Eropa dan Asia melalui Terusan Suez.
Kelompok Houthi telah melancarkan lebih dari 100 serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah, Teluk Aden, dan Selat Bab al-Mandab. Aksi ini diklaim sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina yang tengah menghadapi serangan Israel di Jalur Gaza.
Sebagian besar serangan Houthi berhenti di sepanjang tahun ini, dengan serangan terakhir yang diketahui publik terjadi pada Desember 2024. Selama periode aktif menyerang, Houthi telah menenggelamkan setidaknya dua kapal, menyita satu kapal, dan menewaskan sedikitnya empat pelaut.