SEOUL – Ajang Waterbomb 2025 di Seoul, Korea Selatan, yang digelar pada 6 Juli lalu, menghadirkan Kwon Eunbi sebagai salah satu pengisi acara. Namun, penampilannya kali ini menuai reaksi negatif dari netizen Korea.
Mantan personel IZ*ONE ini tampil mengenakan bikini rajut putih dipadu celana pendek jeans dan kemeja kotak-kotak merah.
Kwon Eunbi berkolaborasi dengan Lee Si An membawakan lagu "Rumor", kemudian dilanjutkan dengan meng-cover lagu "Crazy in Love" milik Beyonce.
Saat membawakan lagu Beyonce, Eunbi melepas kemejanya dan menampilkan tarian sensual dengan bikini branya. Meskipun sebelumnya dijuluki ‘dewi Waterbomb’, kali ini penampilannya justru tak memenangkan hati netizen Korea.
Netizen ramai mengkritik penampilan Kwon Eunbi yang dinilai terlalu mengeksploitasi keseksian. Kritik tersebut tidak hanya ditujukan pada pakaian yang dikenakannya, tetapi juga pada koreografi tarian yang dianggap terlalu sensual.
"Ini bukan hanya tentang pakaiannya, tapi juga koreografinya yang terlalu seksi. Dia terlihat seperti streamer Afreeca TV yang hanya memamerkan keseksian," ujar seorang netizen.
Netizen lain menambahkan, "Jujur, aku kaget melihat video penampilan Kwon Eunbi. Banyak yang membelanya dengan alasan dia punya badan yang bagus. Tapi yang benar saja! Setelah ini, idol perempuan pasti akan diminta tampil tertutup."
Komentar lain juga menyoroti, "Koreografinya sangat provokatif dan dia terlihat seperti streamer dewasa. Lihat bagaimana dia menggerakkan pinggulnya di lantai dengan dada terbuka. Ini sih sengaja sepertinya."
Bahkan, ada netizen yang menyindir Kwon Eunbi, "Lihatlah penampilannya sangat vulgar. Tapi ya, kita tidak bisa memungkiri bahwa dengan penampilan itulah dia bisa membeli properti mewah."
Kwon Eunbi memang dikenal sering memamerkan kemolekan tubuhnya di media sosial. Pada 13 Juni lalu, ia terlihat menikmati waktu berjemur dengan mengenakan bikini dan topi di sebuah resort pantai.
Foto-foto tersebut memang banyak dipuji oleh penggemarnya, yang menyebutnya cantik dan sempurna. Bahkan, ada penggemar yang menilai bahwa semua foto yang diunggahnya di media sosial terlihat seperti pemotretan.