Pasar pembalap MotoGP sedang memanas, namun menurut pengamat balap, fokus utama bukan hanya pada perpindahan Jorge Martin. Meskipun Martin berpotensi meninggalkan Aprilia di tahun 2026, faktor penentu sebenarnya terletak pada situasi KTM secara keseluruhan.
Masa depan KTM di MotoGP akan menjadi kunci utama yang membuka domino efek di pasar pembalap. Jika KTM tetap dengan empat motor di grid pada tahun 2026, perubahan akan minimal. Namun, jika KTM mengurangi jumlah motornya menjadi hanya dua, dan tim Tech3 beralih ke Honda, lanskap MotoGP akan berubah drastis.
Ketidakpastian ini sebagian disebabkan oleh ketidakpastian masa depan tim Tech3 di bawah naungan KTM. Ada rumor bahwa pemilik tim, Herve Poncharal, mungkin mempertimbangkan untuk melepaskan posisinya setelah bertahun-tahun berkecimpung di MotoGP, dengan investor yang tertarik mengambil alih.
Yang membuat situasi ini semakin kompleks adalah kontrak para pembalap. Maverick Vinales dan Enea Bastianini, pembalap Tech3, memiliki kontrak langsung dengan KTM, seperti halnya pembalap pabrikan Brad Binder dan sensasi baru Pedro Acosta. KTM memegang kendali besar atas pasar pembalap karena mereka yang akan menentukan arah sebagian besar pergerakan.
Pedro Acosta, aset berharga KTM, bahkan dikaitkan dengan kemungkinan pindah ke tim lain, termasuk Honda dan VR46 Ducati. Meskipun terikat kontrak dengan KTM hingga akhir 2026, Acosta telah memperingatkan bahwa ia tidak akan bersabar terlalu lama dalam upayanya meraih gelar juara dunia MotoGP.
Masalah keuangan yang melanda KTM di luar arena balap semakin memperumit situasi. Akibatnya, sejumlah pembalap papan atas yang sebelumnya tak terduga mungkin akan muncul di pasar pembalap, membuka kemungkinan kejutan dalam susunan pembalap MotoGP di masa depan.