Kesemutan seringkali dianggap sepele, hanya karena posisi duduk yang kurang nyaman. Namun, jangan remehkan jika kesemutan terjadi tanpa alasan jelas, karena bisa jadi pertanda adanya masalah kesehatan serius, terutama diabetes.
Diabetes, penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi, seringkali memicu komplikasi neuropati diabetik. Neuropati diabetik adalah kerusakan saraf tepi yang menimbulkan gejala seperti kebas, kesemutan, sensasi tertusuk, bahkan rasa panas atau terbakar, khususnya di kaki dan tangan. Faktanya, separuh penderita diabetes mengalami neuropati perifer, yang sangat mengganggu kualitas hidup.
Lalu, apa yang membedakan kesemutan biasa dengan kesemutan akibat neuropati diabetik?
Perbedaan utama terletak pada penyebab dan durasinya. Kesemutan biasa umumnya dipicu oleh posisi tubuh tertentu, seperti duduk terlalu lama atau bersila, dan biasanya hilang dalam hitungan menit setelah posisi diubah. Sebaliknya, kesemutan akibat neuropati diabetik muncul secara tiba-tiba, tanpa alasan yang jelas, bahkan saat sedang beristirahat. Kesemutan ini juga cenderung lebih sering terjadi, berlangsung lebih lama, dan bisa hilang timbul tanpa pola yang jelas.
Kapan Harus Waspada?
Jika Anda mengalami kesemutan yang:
- Muncul tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas.
- Terjadi berulang kali dan berlangsung lama.
- Tidak hilang meskipun posisi tubuh sudah diubah.
- Disertai dengan gejala lain seperti kebas, rasa tertusuk, atau sensasi terbakar.
Sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Kesemutan jenis ini bisa menjadi indikasi adanya diabetes atau komplikasi neuropati diabetik. Deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut dan menjaga kualitas hidup. Ingatlah, konsultasi rutin dan patuh pada rekomendasi dokter adalah kunci utama dalam mengelola diabetes.