Kejutan! Trump Kenakan Tarif Impor Tembaga dan Obat-obatan, Harga Tembaga Langsung Meroket!

Presiden AS, Donald Trump, kembali membuat gebrakan dengan mengumumkan rencana penerapan tarif baru untuk impor tembaga dan obat-obatan. Pengumuman ini sontak mengguncang pasar global, terutama harga tembaga yang langsung melonjak signifikan.

Trump menyatakan akan mengenakan tarif sebesar 50% untuk impor tembaga. Meskipun belum ada kejelasan mengenai kapan tarif ini akan diberlakukan, pernyataan ini cukup untuk memicu reaksi pasar.

Tak hanya tembaga, sektor farmasi juga menjadi sasaran. Trump berencana mengenakan tarif "sangat tinggi", bahkan mencapai 200%, untuk impor produk farmasi. Perusahaan farmasi diberikan waktu hingga satu setengah tahun untuk memindahkan produksi mereka ke AS sebelum tarif baru diberlakukan.

Pengumuman mendadak ini langsung berdampak pada harga tembaga di pasar global. Harga komoditas ini meroket dan mencatatkan kenaikan harian terbaik sejak tahun 1989, yaitu sebesar 13,12%. Saham perusahaan tambang tembaga seperti Freeport-McMoRan juga mengalami kenaikan, karena investor melihat potensi keuntungan dari tarif baru ini.

Amerika Serikat sendiri merupakan salah satu konsumen tembaga terbesar di dunia. Hampir setengah dari kebutuhan tembaga AS dipenuhi melalui impor, yang sebagian besar berasal dari Chili, Kongo, Peru, China, dan Indonesia.

Sebelumnya, Trump telah memerintahkan penyelidikan terkait potensi penerapan tarif impor tembaga dengan alasan keamanan nasional. Hasil penyelidikan ini tampaknya mendukung kebijakan penerapan tarif, yang diharapkan dapat mendorong produksi tembaga dalam negeri.

Kebijakan ini sejalan dengan langkah Trump sebelumnya yang telah menggandakan tarif impor baja dan aluminium menjadi 50%. Selain tarif untuk tembaga dan farmasi, Trump juga telah mengumumkan tarif "timbal balik" sebesar 10% untuk hampir semua negara, serta tarif yang lebih tinggi untuk beberapa negara tertentu, termasuk Jepang, Korea Selatan, dan Indonesia.

Scroll to Top