Jakarta Siaga: Antisipasi Penyakit Pasca Banjir, Leptospirosis Jadi Sorotan

Jakarta terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran penyakit akibat banjir, terutama leptospirosis yang ditularkan melalui tikus. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan ketersediaan fasilitas kesehatan, obat-obatan, serta tenaga medis untuk melayani masyarakat yang terdampak.

"Kami terus memantau perkembangan penyakit pasca banjir," ujar perwakilan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, menekankan pentingnya antisipasi terhadap kebutuhan layanan kesehatan.

Sebagai langkah preventif, warga yang terdampak banjir diimbau untuk mengungsi di tempat yang layak, berkoordinasi dengan BPBD DKI Jakarta. Penyuluhan kesehatan juga gencar dilakukan melalui berbagai saluran, termasuk media sosial dan posko kesehatan di lokasi pengungsian.

Selain leptospirosis, penyakit lain yang perlu diwaspadai adalah diare, ISPA, penyakit kulit, demam tifoid, dan demam berdarah dengue (DBD). Hipotermia juga menjadi perhatian utama, terutama bagi mereka yang terpapar air banjir dalam waktu lama.

Berdasarkan data terkini dari BPBD DKI Jakarta, banjir masih merendam 58 RT di berbagai wilayah Jakarta. Meskipun ketinggian air mulai surut, kewaspadaan tetap ditingkatkan untuk melindungi kesehatan masyarakat.

Scroll to Top