Pasar keuangan Indonesia menunjukkan ketahanan yang menggembirakan. Baik Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) maupun nilai tukar rupiah berhasil menutup perdagangan dengan catatan positif. Hal ini terjadi di tengah ketidakpastian global yang dipicu oleh kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS).
IHSG saat ini tengah berkonsolidasi setelah keluar dari tren penurunan. Analis memperkirakan bahwa pergerakan IHSG dan rupiah akan cenderung terbatas dalam pekan ini. Namun, optimisme muncul untuk bulan Juli, dengan harapan IHSG dapat memulai tren bullish setelah penundaan batas waktu tarif oleh Presiden Trump hingga 1 Agustus 2025.
Pada perdagangan Selasa (8/7/2025), IHSG ditutup dengan kenaikan tipis sebesar 0,05% di level 6.904,39, menandai penguatan selama dua hari berturut-turut. Sektor properti dan utilitas menjadi pendorong utama, sementara sektor finansial tertekan oleh pelemahan saham BBCA. Saham konglomerat seperti TPIA dan BREN menjadi penopang utama kenaikan IHSG.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga menunjukkan penguatan sebesar 0,15%, ditutup pada posisi Rp 16.200/US$1. Pergerakan rupiah cukup fluktuatif sepanjang hari, namun berhasil mengakhiri perdagangan di zona hijau.
Pasar keuangan global, khususnya Wall Street, menunjukkan reaksi beragam terhadap kebijakan tarif Trump yang membingungkan investor. Ketidakpastian ini tercermin dalam pergerakan indeks S&P 500, Nasdaq Composite, dan Dow Jones Industrial Average.
Investor kini menantikan kejelasan lebih lanjut mengenai kebijakan tarif, dengan harapan bahwa implementasinya tidak akan seketat ancaman yang telah disampaikan.
Sentimen pasar hari ini diharapkan datang dari perdagangan perdana dua saham emiten baru, yakni PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CDIA) dan PT Bank Coin Indonesia Tbk (COIN). Antusiasme yang tinggi selama masa penawaran diharapkan berlanjut pada perdagangan perdana.
Sentimen Pasar Hari Ini
- Keyakinan Konsumen Terjaga: Bank Indonesia mencatat Indeks Keyakinan Konsumen pada Juni 2025 berada di level optimis sebesar 117,8.
- Kebijakan Tarif Trump: Pemerintah Indonesia menghadapi potensi tarif impor minimal 25% mulai 1 Agustus 2025.
- RI Gabung BRICS: Bergabungnya Indonesia dengan BRICS diharapkan dapat menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang di forum internasional.
- Data Inflasi China: Pasar menantikan rilis data inflasi China periode Juni 2025.
- Penjualan Ritel RI: Bank Indonesia akan mengumumkan data penjualan eceran Mei 2025.
- Trump Kenakan Tarif 50% Tembaga: Kenaikan harga tembaga dapat memberikan keuntungan bagi emiten berbasis tembaga di Indonesia.
- Perdagangan Perdana Saham CDIA dan COIN: Antusiasme pasar diharapkan mendorong kinerja saham CDIA dan COIN pada perdagangan perdana.
Agenda Ekonomi Hari Ini
- Penjualan Ritel RI Mei 2025
- Inflasi China Juni 2025
- Konferensi pers Kejaksaan Agung terkait penguasaan kembali kawasan hutan.
- Rapat kerja Komisi V, VI, IX, dan XI DPR dengan mitra terkait.
- Diskusi publik INDEF "Penerimaan Loyo, Utang Makin Jumbo".
- Pencatatan Perdana Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) dan PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) di BEI.
- Launching Vision AI oleh Indosat.
Agenda Emiten
- Tanggal Pembayaran Dividen Tunai: EEN, IFII, TBLA, BUDI, SMAR, INET
- Tanggal Distribusi HMETD: FILM
- Tanggal DPS Dividen Tunai: OMED, ASDM, GEMA, GOLF, MICE, MHKI, BLUE, PNBN
- Tanggal Ex-Dividen Tunai: REAL, CHEM, ELIT, GPRA, MAPA, MAPI, WGSH, PART, SMDR
- Tanggal Ex-HMETD: TOWR, MINA