Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai penyakit yang sering muncul saat terjadi perubahan musim. Perubahan cuaca, khususnya suhu yang tidak menentu dan curah hujan tinggi, dapat memicu peningkatan populasi nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kemenkes menekankan pentingnya tindakan preventif melalui gerakan 3M Plus. Ini meliputi:
- Menguras dan menyikat tempat penampungan air secara rutin, seperti bak mandi dan drum air.
- Menutup rapat-rapat semua tempat penyimpanan air.
- Mendaur ulang atau memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Selain itu, Kemenkes juga menyarankan penggunaan kelambu saat tidur, penggunaan lotion anti nyamuk, serta penaburan bubuk abate pada penampungan air untuk membunuh larva nyamuk.
Selain DBD, Kemenkes juga mengingatkan akan potensi penyakit leptospirosis yang ditularkan melalui tikus. Untuk mencegahnya, masyarakat diimbau untuk menghindari genangan air, terutama saat banjir. Upaya pencegahan juga termasuk:
- Mencegah tikus masuk ke rumah.
- Menggunakan alat pelindung diri seperti masker, alas kaki tertutup, dan sarung tangan saat beraktivitas di area yang tergenang air.
Yang tak kalah penting adalah penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti mencuci tangan dan kaki dengan sabun setelah beraktivitas, serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Jika mengalami gejala penyakit, segera periksakan diri ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.