Houthi Tenggelamkan Kapal Kargo di Laut Merah, Ancam Perusahaan Pelayaran Terkait Israel

Kelompok bersenjata Houthi merilis video yang memperlihatkan detik-detik penenggelaman kapal kargo Magic Seas berbendera Liberia pada Senin, 7 Juli 2025, di perairan Laut Merah. Serangan tersebut dilakukan dengan serangkaian tembakan, roket, dan penggunaan kapal kendali jarak jauh yang membawa bahan peledak.

Menurut pernyataan Houthi, penyerangan ini dipicu oleh pelanggaran yang dilakukan oleh operator kapal asal Yunani, yang dianggap mengabaikan larangan memasuki pelabuhan-pelabuhan di wilayah Palestina yang diduduki.

Video yang dirilis menunjukkan peringatan dalam bahasa Inggris dari Angkatan Laut Yaman kepada Magic Seas untuk segera berhenti dan bersedia diperiksa. Kapal tersebut menolak, menyatakan bahwa mereka sedang melakukan "lintasan yang sah" dan meminta agar tidak diintervensi.

Setelah penolakan tersebut, serangkaian serangan menggunakan drone dan rudal angkatan laut dilancarkan. Ledakan dahsyat mengguncang kapal, menyebabkan kobaran api dan asap tebal menyelimuti bagian dek. Kapal mengalami kerusakan parah.

Dalam video tersebut juga terdengar panggilan darurat dari awak kapal yang menginformasikan terjadinya serangan langsung, masuknya air ke dalam kapal, dan kondisi kapal yang tenggelam. Mereka meminta evakuasi dan bantuan segera.

Setelah serangan, sejumlah pejuang Houthi bertopeng dan bersenjata naik ke atas kapal. Video menunjukkan kerusakan parah dan air yang terus naik hingga akhirnya kapal tersebut perlahan tenggelam.

Juru bicara militer Yaman, Yahya Saree, mengonfirmasi bahwa kapal tersebut "tenggelam sepenuhnya" setelah dihantam oleh dua kapal peledak, lima rudal balistik dan jelajah, serta tiga pesawat tanpa awak.

Saree menjelaskan bahwa operasi tersebut adalah balasan atas pelanggaran berulang oleh perusahaan pemilik kapal yang mengirim tiga kapal ke pelabuhan Israel dalam seminggu terakhir, meskipun sudah ada peringatan.

Ia menambahkan bahwa militer Yaman memberikan izin evakuasi yang aman bagi awak kapal setelah kapal mulai tenggelam. Peringatan keras juga disampaikan bahwa Houthi "tidak akan ragu" untuk menggunakan kekerasan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan perusahaan yang melanggar perintah Yaman.

Operasi militer Houthi akan terus berlanjut, termasuk serangan terhadap pelabuhan Eilat di selatan Israel dan rute pelayaran yang terkait dengan Israel di Laut Merah dan Laut Arab. Kampanye ini, kata Saree, akan berlangsung hingga Israel menghentikan aksi genosida di Gaza dan mencabut blokade.

Scroll to Top