Di RSUD dr. Gondo Soewarno Ungaran, setiap Selasa dan Jumat pagi, Ibu Anik memulai rutinitasnya. Hampir 17 tahun ia bergantung pada mesin hemodialisa, sebuah alat yang menjadi penyambung hidupnya. Awalnya, biaya cuci darah terasa begitu berat, namun kini, berkat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), ia bisa bernapas lega. "Sekarang, fokus saya hanya satu: bertahan hidup," ujarnya.
Ibu Anik hanyalah satu dari sekian banyak pasien gagal ginjal di Indonesia yang sangat terbantu dengan adanya JKN. Tanpa program ini, biaya cuci darah yang mencapai jutaan rupiah per minggu akan menjadi beban yang tak tertanggungkan bagi banyak keluarga.
Data BPJS Kesehatan menunjukkan bahwa terapi gagal ginjal kronis merupakan klaim pembiayaan terbesar. Tahun lalu, lebih dari 11 juta tindakan hemodialisa didanai melalui program ini, membuktikan betapa vitalnya peran BPJS dalam memberikan harapan hidup.
Stefanus Purnomo, pasien lain asal Ungaran, mengaku sempat syok saat divonis gagal ginjal. "Dulu kaget kayak duniaku sudah habis, apalagi memikirkan biayanya," ungkapnya. Namun, sejak ada BPJS, kekhawatiran soal biaya tak lagi menghantuinya.
Kini, fasilitas hemodialisa semakin mudah diakses, bahkan di pelosok daerah, berkat kerjasama BPJS Kesehatan dengan berbagai rumah sakit di seluruh Indonesia. Sistem gotong royong ini benar-benar meringankan beban pasien. Roudhotul Inayah, yang sudah menjalani dialisis selama tujuh tahun, menuturkan, "Kalau tidak ada JKN, saya mau jual apa?"
Manfaat JKN juga dirasakan oleh tenaga medis. dr. Rozano Intan Sakti, dokter pelaksana unit dialisis RSGS Ungaran, menjelaskan bahwa konsistensi pengobatan adalah kunci keberhasilan terapi jangka panjang. Dengan adanya BPJS, pasien bisa datang rutin tanpa terbebani biaya.
RSGS Ungaran memiliki tujuh belas alat hemodialisa dan mampu melayani seluruh pasien dengan baik. Pelayanan yang ramah dari perawat membuat rumah sakit ini terasa seperti rumah kedua bagi mereka.
dr. Siti Meila Hestirilsih, Kepala Seksi Pelayanan Medik RSGS Ungaran, menekankan bahwa JKN bukan hanya perlindungan, tetapi juga bentuk solidaritas sebagai bangsa. Pihaknya berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik tanpa membedakan pasien umum dan pasien JKN.
BPJS Kesehatan mengajak seluruh masyarakat untuk memastikan keaktifan kepesertaan JKN. Kesehatan adalah hak setiap orang, dan gotong royong adalah jalan untuk mewujudkannya. Dokter, teknisi medis, dan perawat RSGS Ungaran melayani dengan sepenuh hati, memberikan harapan baru bagi para pasien gagal ginjal.