Ketegangan Laut Merah Meningkat: Houthi Serang Kapal Dagang, Korban Berjatuhan

Laut Merah kembali menjadi zona berbahaya setelah kelompok Houthi melancarkan dua serangan beruntun terhadap kapal dagang internasional. Aksi ini mengakibatkan tiga awak kapal tewas dan dua lainnya luka-luka.

Serangan terbaru menyasar kapal kargo Eternity C berbendera Liberia milik perusahaan Yunani pada Senin (7 Juli 2025) malam. Kapal tersebut diserang oleh drone pembawa bom dan pria bersenjata dari perahu kecil saat menuju Terusan Suez.

Meskipun pengawal keamanan kapal memberikan perlawanan, Eternity C mengalami kerusakan parah. Seorang awak dilaporkan kehilangan kakinya, dan kapal kini terombang-ambing tanpa kendali.

Departemen Luar Negeri AS mengecam serangan ini, menyebutnya sebagai ancaman nyata terhadap kebebasan navigasi serta keamanan ekonomi dan maritim regional.

Eternity C membawa 22 kru, terdiri dari 21 warga Filipina dan satu warga Rusia. Hingga kini, para kru masih terjebak di kapal yang rusak.

Sehari sebelumnya, kapal dagang Magic Seas, juga milik Yunani dan berbendera Liberia, diserang secara brutal oleh Houthi. Kelompok ini menggunakan berbagai jenis senjata untuk memaksa kru kapal yang membawa pupuk dan baja meninggalkan kapal. Houthi kemudian meledakkan kapal tersebut hingga tenggelam.

Uni Eropa dan PBB mengutuk keras serangan-serangan ini, menyebutnya sebagai eskalasi serius yang mengancam keamanan maritim, perdagangan global, dan perdamaian regional.

Pemerintah Yaman dan pasukan UE menyalahkan Houthi secara langsung. Sementara itu, Uni Emirat Arab menyelamatkan seluruh kru Magic Seas. Pemerintah Filipina mengonfirmasi bahwa warganya menjadi korban dalam kedua serangan tersebut.

Kelompok Houthi sebelumnya telah melancarkan lebih dari 100 serangan terhadap kapal niaga sebagai bentuk solidaritas terhadap Hamas. Serangan-serangan ini sempat terhenti, namun serangan terbaru menunjukkan kemungkinan dimulainya kembali kampanye militer Houthi di Laut Merah.

Analis menilai bahwa aksi Houthi ini berkaitan dengan ketegangan geopolitik yang lebih luas, termasuk tekanan terhadap jaringan sekutu Iran. Aksi ini juga bersamaan dengan kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Washington untuk membahas gencatan senjata dengan Hamas.

Jalur pelayaran Laut Merah adalah salah satu jalur dagang paling vital di dunia. Serangan-serangan ini berpotensi mengganggu perdagangan global yang melewati jalur tersebut.

Scroll to Top