Penjualan mobil wholesales pada Juni 2025 mengalami penurunan signifikan, hanya 57.760 unit. Angka ini mencerminkan penurunan sebesar 23% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY) dan 5% dibandingkan bulan sebelumnya (MoM). Ini menjadi catatan penjualan bulanan terendah tahun ini, di luar dampak libur Lebaran pada April. Alhasil, penjualan semester pertama 2025 (1H25) hanya mencapai 374.741 unit, turun 9% YoY dan hanya memenuhi 42-50% dari target tahunan Gaikindo sebesar 750.000–900.000 unit.
Secara umum, merek mobil asal Jepang menunjukkan performa penjualan yang kurang memuaskan. Hanya Suzuki yang mampu mencatatkan pertumbuhan penjualan positif secara tahunan di bulan Juni.
Di sisi lain, merek-merek asal China, dengan pengecualian Wuling, terus menunjukkan tren penjualan yang positif. Chery bahkan berhasil mencatatkan penjualan bulanan di atas 2.000 unit untuk pertama kalinya. BYD (termasuk Denza) dan Chery kini menduduki peringkat ke-6 dan ke-7 sebagai merek dengan penjualan tertinggi, naik dari posisi ke-9 dan ke-10 pada akhir 2024.
Akibatnya, pangsa pasar gabungan Toyota dan Daihatsu, dua merek andalan Astra International ($ASII), hanya mencapai 50,2% selama semester pertama 2025. Honda mengalami penurunan pangsa pasar terbesar, menjadi 8,7%. Sementara itu, BYD (termasuk Denza) dan Chery masing-masing memiliki pangsa pasar 5,3% dan 2,7%.
Gaikindo menyatakan tengah berdiskusi dengan pemerintah untuk mencari cara mendongkrak penjualan mobil, termasuk kemungkinan pemberian insentif fiskal atau reformasi perpajakan.
Meskipun pasar sudah berekspektasi rendah terhadap sektor otomotif, tren penurunan penjualan mobil yang berlanjut dalam dua bulan terakhir dapat menghambat potensi pemulihan saham-saham otomotif seperti $ASII, $AUTO, dan $DRMA. Pemulihan signifikan mungkin baru akan terlihat jika pemerintah meluncurkan insentif yang menarik. Sebaliknya, pertumbuhan penjualan BYD menjadi salah satu faktor positif bagi peningkatan volume bongkar muat mobil completely built-up (CBU) untuk $IPCC, yang tercatat naik 9% YoY selama lima bulan pertama tahun 2025.
Berita Lain:
- $CUAN: Jadwal stock split Petrindo Jaya Kreasi dengan rasio 1:10 diundur menjadi 15 Juli 2025.
- $TCPI: Transcoal Pacific meraih kontrak pengangkutan bijih nikel senilai 885 juta dolar AS.
- $CDIA & $COIN: Dua emiten baru, Chandra Daya Investasi dan Indokripto Koin Semesta, melantai di BEI dan langsung mengalami auto reject atas (ARA).
Isu Hangat Lainnya:
- Amerika Serikat berencana mengenakan tarif tinggi untuk impor tembaga, semikonduktor, farmasi, dan produk dari negara-negara BRICS.
- Pertamina menandatangani nota kesepahaman pembelian LPG, bensin, dan minyak mentah dari AS.
- Kementerian ESDM membuka opsi penunjukan langsung untuk pengelolaan wilayah kerja migas.
- Kementerian ESDM masih membahas peraturan terkait tarif bea keluar batu bara dan produk emas.
- BPI Danantara menunjuk beberapa bank sebagai koordinator pinjaman multicurrency hingga 10 miliar dolar AS.
- Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan penjualan ritel pada Juni 2025.
Underwriter IPO, Tugasnya Hanya Mengantar?
Banyak yang mengira tugas underwriter adalah menjaga harga saham IPO. Padahal, tugas resmi mereka hanya sampai saham tercatat di bursa. Praktik "menggoreng" harga saham IPO bisa dianggap ilegal dan merupakan manipulasi pasar.