Kabupaten Subang menghadapi tantangan serius dalam penanganan HIV/AIDS. Data terbaru dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Subang menunjukkan bahwa hingga Juli 2025, tercatat 3.800 kasus HIV/AIDS.
Yang menjadi perhatian khusus adalah tingginya angka infeksi pada kelompok LSL (laki-laki suka laki-laki). Dinkes Subang mencatat 1.098 pria diidentifikasi sebagai LSL, dan dari jumlah tersebut, 94 orang dinyatakan positif HIV.
Kelompok berisiko tinggi lainnya termasuk pekerja seks komersial (PSK), transgender, dan pengguna narkoba suntik.
Meskipun komunitas LSL diperkirakan mencapai 6.000 orang, Dinkes Subang baru berhasil mendata secara detail 1.098 orang. Mayoritas LSL yang terdata berusia di bawah 30 tahun dan sedang menjalani terapi Antiretroviral (ARV). Layanan ARV kini tersedia di puskesmas, memudahkan akses pengobatan bagi penderita HIV/AIDS.
Dinkes Subang mengungkapkan berbagai faktor yang mendorong seseorang menjadi LSL, seperti pengalaman traumatis di masa kecil, pengaruh lingkungan pergaulan yang buruk, dan pengalaman menjadi korban perundungan (bullying).
Pihak Dinkes mengimbau para orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka agar terhindar dari perilaku yang berisiko.