Indonesia Berpotensi Jadi Raja Tembaga Dunia di Tengah Gejolak Pasar Global

Kebijakan tarif impor tembaga yang diumumkan oleh Presiden AS, Donald Trump, telah mengguncang pasar tembaga global dan mendorong harga komoditas ini ke rekor tertinggi sepanjang sejarah. Di tengah situasi ini, Indonesia justru melihat peluang emas untuk memperkuat posisinya sebagai pemain kunci dalam industri tembaga dunia.

Harga tembaga melonjak tajam, mencapai US$12.510 per ton, didorong oleh sentimen pasar dan tren defisit pasokan dari Amerika Latin, serta lonjakan permintaan dari sektor kendaraan listrik dan kecerdasan buatan (AI). Kondisi ini diperkirakan akan terus berlanjut, dengan proyeksi harga tembaga tetap tinggi hingga beberapa tahun mendatang.

Berbeda dengan negara-negara eksportir tembaga besar seperti Peru dan Meksiko yang berpotensi terkena dampak negatif tarif AS, Indonesia justru diuntungkan. Data ekspor menunjukkan bahwa sebagian besar ekspor tembaga Indonesia ditujukan ke China dan negara-negara Asia lainnya, sehingga kebijakan tarif AS tidak menjadi ancaman signifikan. Sebaliknya, ini adalah kesempatan untuk mengisi kekosongan pasokan global.

Peningkatan ekspor tembaga juga berdampak positif pada penerimaan negara. Realisasi bea keluar pada semester pertama 2024 melonjak signifikan, didorong oleh relaksasi ekspor tembaga. Jika harga tembaga terus stabil di level tinggi, kontribusi sektor ini terhadap pendapatan negara akan terus meningkat, baik melalui ekspor langsung maupun pengembangan industri hilir.

Indonesia memiliki cadangan tembaga yang sangat besar, menempati posisi penting dalam daftar pemilik cadangan tembaga terbesar di dunia. Dengan cadangan yang melimpah, fasilitas smelter yang memadai, dan pasar ekspor yang relatif aman, Indonesia memiliki semua modal yang dibutuhkan untuk menjadi pemasok utama tembaga global.

Pemerintah Indonesia memiliki peluang strategis untuk memanfaatkan situasi ini. Alih-alih hanya menjadi penonton, Indonesia dapat mengambil langkah proaktif untuk memperkuat rantai pasokan tembaga global dan mengembangkan industri hilir yang bernilai tambah tinggi. Strategi yang tepat akan tidak hanya meningkatkan pendapatan negara, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi nasional dalam jangka panjang.

Scroll to Top