Perundingan tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat terkait program nuklir menunjukkan tanda-tanda kemajuan. Setelah pertemuan di Roma, kedua belah pihak mengindikasikan adanya titik terang dalam upaya menghidupkan kembali kesepakatan nuklir.
Abbas Araghchi, Menteri Luar Negeri Iran, menggambarkan perundingan sebagai "konstruktif" dan mengumumkan rencana pertemuan lanjutan dalam beberapa minggu mendatang. Pertemuan para ahli teknis akan dilakukan sebelum putaran pembicaraan berikutnya di Oman pada 26 April.
Seorang pejabat senior AS juga mengkonfirmasi kemajuan "sangat baik" yang dicapai dalam pertemuan di Roma. Meskipun belum ada pernyataan resmi dari AS, indikasi positif ini menunjukkan adanya harapan baru dalam perundingan.
Pembicaraan selama empat jam di kedutaan Oman di Roma melibatkan delegasi yang dipimpin oleh Araghchi dan utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff. Proses mediasi dilakukan secara tidak langsung, dengan Menteri Luar Negeri Oman, Badr al-Busaidi, bertindak sebagai perantara.
Araghchi menekankan bahwa kedua belah pihak telah mencapai pemahaman yang lebih baik tentang prinsip dan tujuan yang ingin dicapai. Ia menyatakan harapan bahwa sesi teknis mendatang akan menghasilkan posisi yang lebih baik, meskipun ia menghindari sikap optimis atau pesimis yang berlebihan.
Pertemuan di Roma merupakan kelanjutan dari diskusi tingkat tinggi yang sebelumnya diadakan di Muscat. Pemerintah Barat menuduh Iran berusaha mengembangkan senjata nuklir, tuduhan yang dibantah Teheran. Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, memperingatkan bahwa Iran "tidak jauh" dari memiliki senjata nuklir. Grossi sendiri berada di Roma untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani.
Perundingan ini terjadi di tengah ketegangan yang terus berlanjut antara AS dan Iran. Meskipun tidak memiliki hubungan diplomatik, kedua negara tampaknya bersedia mencari solusi melalui dialog. Inti dari perselisihan ini adalah apakah Iran diizinkan untuk mempertahankan program nuklir sipilnya, atau apakah program tersebut harus dibongkar sepenuhnya.