Seringkali kita melihat Matahari berwarna kuning, oranye, atau merah saat terbit dan tenggelam. Tapi, benarkah itu warna aslinya? Jawabannya mungkin akan mengejutkan!
Untuk mengetahui warna Matahari, kita bisa menggunakan alat sederhana seperti prisma. Dengan prisma, cahaya Matahari diuraikan menjadi spektrum warna. Spektrum ini menunjukkan semua warna yang ada dalam cahaya Matahari.
Matahari memancarkan semua spektrum warna. Setiap warna memiliki frekuensi gelombang yang berbeda. Merah memiliki frekuensi terendah, sementara ungu memiliki frekuensi tertinggi.
Saat cahaya Matahari melewati prisma, kita melihat semua warna pelangi. Ini menunjukkan bahwa Matahari sebenarnya mengandung semua warna yang bisa dilihat mata manusia.
Jadi, apa warna Matahari yang sebenarnya? Jawabannya adalah putih! Karena warna putih adalah campuran dari semua warna.
Selain menggunakan prisma, ada cara lain yang lebih kompleks, yaitu dengan kamera khusus. Kamera ini mengukur kecerahan cahaya pada berbagai frekuensi dalam spektrum Matahari. Hasilnya menunjukkan bahwa semua warna hadir dalam cahaya Matahari dengan jumlah yang kurang lebih sama.
Meskipun ada sedikit perbedaan dalam jumlah setiap warna, perbedaannya tidak signifikan. Oleh karena itu, lebih akurat untuk mengatakan bahwa Matahari berwarna putih daripada kuning, oranye, atau warna tunggal lainnya.
Fenomena warna kuning atau merah yang kita lihat saat Matahari terbit atau tenggelam disebabkan oleh hamburan cahaya di atmosfer Bumi. Cahaya biru dihamburkan lebih banyak, sehingga warna merah dan kuning lebih dominan terlihat saat Matahari berada di posisi rendah di langit.
Kesimpulannya, warna sejati Matahari adalah putih, bukan kuning atau merah seperti yang sering kita lihat. Ini adalah fakta menarik tentang bintang yang memberi kehidupan bagi planet kita!