Waskita Karya Berencana Lepas Saham Tol Cimanggis-Cibitung, Bakrie Group Jadi Incaran?

PT Waskita Karya (Persero) Tbk, melalui anak perusahaannya, PT Waskita Toll Road (WTR), berencana untuk mendivestasi kepemilikan sahamnya di ruas Tol Cimanggis-Cibitung. Langkah strategis ini ditargetkan selesai pada tahun 2025.

Tol Cimanggis-Cibitung saat ini dikelola oleh PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT). Struktur kepemilikan sahamnya terdiri dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (55%), PT Waskita Toll Road (35%), PT Bakrie & Brothers Tbk (5%), dan PT Bakrie Toll Indonesia (5%).

Direktur Teknik dan Operasi 2 PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT) membenarkan rencana divestasi ini. Menurutnya, perubahan konsentrasi portofolio investasi menjadi alasan utama sejumlah pemegang saham untuk melakukan aksi korporasi tersebut.

PT SMI, sebagai pemegang saham mayoritas di CCT, memiliki fokus utama pada pembiayaan dan investasi infrastruktur. Kehadiran SMI di CCT juga didorong oleh penugasan dari pemerintah. Setelah menyelesaikan penugasan tersebut, SMI akan lebih berkonsentrasi pada kegiatan lainnya.

WTR mengincar Bakrie Group sebagai pembeli potensial atas 35% saham yang mereka miliki. Saat ini, Bakrie Group sudah memiliki 10% saham di CCT melalui PT Bakrie & Brothers Tbk dan PT Bakrie Toll Indonesia. Jika Bakrie Group mengakuisisi saham WTR, mereka akan menjadi pemegang saham terbesar kedua dengan total kepemilikan 45%.

Prospek bisnis jalan tol, khususnya di Pulau Jawa dan wilayah Jabodetabek, dinilai masih sangat menjanjikan. Tol Cimanggis-Cibitung mencatat Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) yang tinggi, yaitu sekitar 39.000 kendaraan per hari, dan pernah mencapai rekor 55.000 kendaraan.

Posisi strategis Tol Cimanggis-Cibitung sebagai bagian dari Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 juga menjadi daya tarik tersendiri. Tingginya lalu lintas di Seksi 1 dan 2A, Cimanggis-Nagrak, menunjukkan bahwa jalan tol ini menjadi alternatif penting bagi masyarakat yang bepergian dari perumahan di kawasan Cibubur.

Secara keseluruhan, bisnis jalan tol di sekitar Jakarta masih sangat menjanjikan meskipun sudah padat. Pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan mobilitas yang terus meningkat menjadi faktor pendorong utama. Pengembangan jalan tol yang menghubungkan kota-kota besar di Jawa, seperti Cirebon-Cilacap dan Semarang-Jogja, juga akan semakin mendukung pergerakan masyarakat dan perekonomian.

Scroll to Top