Polemik Ijazah Jokowi Kembali Mencuat: Bukti Baru Disiapkan, Gugatan Mengintai

Kasus dugaan ijazah palsu yang menyeret nama mantan Presiden Joko Widodo kembali menghangat. Sejak dilaporkan ke Bareskrim Polri pada Desember 2024, isu ini terus bergulir dengan berbagai perkembangan.

Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mengklaim akan menyerahkan bukti tambahan ke Bareskrim untuk memperkuat laporan mereka. Bukti-bukti tersebut, menurut TPUA, diperoleh dari penelusuran di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Solo, termasuk temuan perbedaan pada lembar pengesahan skripsi Jokowi yang diduga mencantumkan "tesis" untuk gelar sarjana.

Sementara itu, tim kuasa hukum Jokowi sedang mempertimbangkan langkah hukum terhadap pihak-pihak yang menuding ijazah tersebut palsu. Beberapa nama telah diidentifikasi sebagai potensi tergugat, namun identitas mereka masih dirahasiakan hingga proses pengkajian bukti selesai.

Salah satu nama yang disebut-sebut terkait isu ini adalah mantan Dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar, yang melalui video di YouTube menyatakan ijazah Jokowi palsu setelah menganalisis lembar pengesahan dan sampul skripsi.

Di sisi lain, praktisi hukum alumni UGM tahun 1982, Lukman, mempertanyakan apakah pihak-pihak yang menuding ijazah Jokowi palsu pernah melihat ijazah aslinya secara langsung. Ia berpendapat bahwa foto kopi ijazah yang beredar di media sosial tidak dapat dijadikan dasar untuk menilai keaslian sebuah ijazah.

Lukman juga menyarankan agar kasus ini diselesaikan melalui jalur hukum di pengadilan. Namun, ia mengingatkan bahwa penggugat harus memiliki bukti yang kuat untuk membuktikan bahwa ijazah tersebut palsu.

Jokowi sendiri telah memberikan tanggapan terkait permintaan TPUA untuk menunjukkan ijazah aslinya. Ia menegaskan bahwa tidak ada kewajiban baginya untuk memenuhi permintaan tersebut, dan menunjuk pada klarifikasi yang telah diberikan oleh UGM sebelumnya.

TPUA sendiri menyatakan belum puas dengan penjelasan dari UGM, dan berpendapat bahwa verifikasi lebih lanjut diperlukan untuk memastikan kebenaran informasi terkait ijazah Jokowi.

Scroll to Top