Rusia Lancarkan Serangan Udara Terbesar ke Ukraina, Polandia Siaga

MOSKOW – Rusia meluncurkan gelombang serangan udara dahsyat ke Ukraina, menjadi agresi terbesar sejak konflik berkecamuk. Serangan masif ini melibatkan total 741 target yang diarahkan ke berbagai wilayah di Ukraina.

Dalam operasi tersebut, Moskow mengerahkan 728 drone dan umpan Shahed, 7 rudal jelajah Iskander, serta 6 rudal aerobalistik Kinzhal. Kota Lutsk, yang terletak di Ukraina barat dan berdekatan dengan perbatasan Polandia, menjadi salah satu target utama.

Merespon eskalasi ini, Angkatan Udara Polandia mengambil tindakan dengan mengerahkan jet tempur sebagai langkah protektif terhadap wilayah udaranya.

Pihak Ukraina mengklaim berhasil menembak jatuh 296 drone Shahed, sementara 415 lainnya dinetralisir melalui peperangan elektronik. Selain itu, seluruh 7 rudal jelajah Iskander berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Ukraina.

Sayangnya, enam rudal Kinzhal berhasil menembus pertahanan udara Ukraina, yang saat ini tengah mengalami keterbatasan pasokan sistem rudal Patriot dan rudal pencegat dari AS.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengutuk serangan ini, menyoroti bahwa agresi tersebut terjadi di tengah upaya intensif untuk mencapai perdamaian dan gencatan senjata. Ia menegaskan bahwa Rusia satu-satunya pihak yang terus menolak upaya-upaya tersebut.

Zelenskyy menyerukan penerapan sanksi yang lebih tegas terhadap sektor minyak Rusia, yang menurutnya telah menjadi sumber pendanaan utama bagi mesin perang Moskow selama lebih dari tiga tahun konflik. Ia meyakini bahwa tekanan dari mitra-mitra Ukraina dapat memaksa Rusia untuk mempertimbangkan penghentian perang.

Kyiv terus mendesak para mitranya untuk memperkuat pertahanan udara Ukraina dengan menyediakan sistem Patriot dan rudal pencegat yang sangat dibutuhkan.

Terdapat laporan bahwa Presiden AS Donald Trump telah melanjutkan pasokan bantuan ke Ukraina setelah sempat terhenti. Trump dilaporkan berjanji mengirimkan 10 pencegat Patriot ke Ukraina, meskipun jumlahnya lebih sedikit dari yang telah dihentikan sebelumnya.

Selain itu, Trump juga menyarankan agar Jerman menjual salah satu baterai Patriotnya ke Ukraina, dengan kemungkinan biaya ditanggung bersama oleh AS dan Eropa.

Scroll to Top