Pemanasan Global Ancam Gletser Chile, Picu Bencana Dahsyat

Studi terbaru mengungkap ancaman serius bagi gletser di Chile akibat pemanasan global. Aktivitas seismik dan vulkanik memperparah kondisi ini, meningkatkan risiko longsor salju dan bencana geologis lainnya.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal South American Earth Sciences menyoroti faktor-faktor yang menyebabkan ketidakstabilan gletser. Beberapa di antaranya termasuk pengosongan danau glasial secara tiba-tiba, aliran lumpur dan puing, longsoran salju, serta percepatan pergerakan gletser yang tak terduga.

"Sekitar 10 gletser sangat rentan terhadap faktor-faktor destabilisasi," kata seorang geolog dari University of Chile. Gletser-gletser ini terletak di wilayah rawan longsor, memiliki kemiringan curam, atau sangat terdampak oleh penyusutan danau glasial.

Gletser yang berada di dekat pusat aktivitas vulkanik dinilai paling berisiko, terutama yang berdekatan dengan Gunung Berapi San José. "Tiga gletser yang paling dekat dengan pusat emisi utama Gunung Berapi San José sangat rentan terhadap lahar," jelasnya. Lahar, campuran air, abu vulkanik, dan batuan, dapat mengalir deras saat aktivitas vulkanik meningkat.

Pemanasan global menyebabkan penyusutan gletser di seluruh dunia. Massa es berkurang dan kestabilan alami gletser terganggu.

"Saat suhu tinggi, air meresap baik melalui hujan maupun pencairan cepat dari lapisan salju. Air ini merembes ke dasar gletser dan bertindak sebagai pelumas," jelasnya. Proses ini mempercepat pergerakan es dan meningkatkan potensi longsoran atau calving, yakni pelepasan bongkahan es secara alami.

Fenomena ini merupakan respons dari ketidakseimbangan yang dialami gletser akibat kenaikan suhu udara rata-rata, bahkan di wilayah pegunungan tinggi.

Kehilangan keseimbangan massa dan struktur membuat gletser di Chile dan wilayah lain dunia semakin tidak stabil. Kondisi ini berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi maupun geologi yang dahsyat.

Scroll to Top