Ratusan Ribu Penerima Bansos Diduga Terlibat Judi Online dan Pendanaan Terorisme, Pemerintah Bertindak Tegas!

Pemerintah mengambil langkah serius terkait temuan mengejutkan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang mengindikasikan keterlibatan ratusan ribu penerima bantuan sosial (bansos) dalam aktivitas terlarang. Lebih dari setengah juta rekening penerima bansos terdeteksi memiliki kaitan dengan judi online (judol) bahkan pendanaan terorisme.

Ketua PPATK mengungkapkan bahwa dari hasil penelusuran, teridentifikasi lebih dari 571 ribu Nomor Induk Kependudukan (NIK) penerima bansos yang terindikasi terlibat dalam aktivitas ilegal, termasuk judol, korupsi, dan yang paling mengkhawatirkan, pendanaan terorisme.

"Lebih dari seratus NIK penerima bansos teridentifikasi terlibat dalam kegiatan pendanaan terorisme," ujarnya. PPATK saat ini tengah melakukan pendalaman terhadap temuan ini.

Nilai transaksi dari 570 ribuan NIK yang terindikasi judol mencapai lebih dari Rp 900 miliar, dan ini baru berasal dari data satu bank BUMN saja.

Menanggapi temuan ini, Ketua DPR menekankan pentingnya penelusuran dan validasi data yang menyeluruh. Validasi data penerima bansos harus dilakukan dengan cermat untuk menghindari kesalahan dan penyalahgunaan data. Ia juga mewanti-wanti adanya modus jual beli rekening dan penyalahgunaan identitas dalam kasus judol.

"Temuan ini harus ditindaklanjuti dengan hati-hati dan ditelusuri secara tuntas. Validasi data sangat penting agar jangan sampai masyarakat rentan yang seharusnya dilindungi justru menjadi korban," katanya.

Menteri Sosial menyatakan akan mendalami temuan PPATK ini. Jika terbukti penerima bansos sengaja menggunakan dana bantuan untuk judi online, namanya akan dicoret dari daftar penerima.

"Kalau memang terbukti bahwa mereka benar-benar itu judol, dan sengaja bansos itu digunakan untuk keperluan judol maka kita akan coret, dan kita alihkan kepada mereka yang lebih berhak," tegasnya.

Pemerintah berkomitmen untuk menindak tegas segala bentuk penyalahgunaan bansos dan memastikan bantuan sosial tepat sasaran kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. Evaluasi mekanisme penyaluran bansos juga akan dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Scroll to Top