Ketegangan Laut Merah Memuncak: Serangan Houthi Berlanjut, Korban Berjatuhan

Situasi keamanan di Laut Merah kembali memanas setelah kelompok Houthi meningkatkan serangan mereka, bahkan menyebabkan kapal tenggelam. Serangan ini terjadi setelah sempat ada periode tenang sejak Desember lalu.

Serangan pertama Houthi tahun ini diklaim berhasil menenggelamkan sebuah kapal kargo di perairan strategis tersebut. Serangan itu menggunakan berbagai metode, termasuk tembakan senjata, roket, dan perahu yang dikendalikan dari jarak jauh yang membawa bahan peledak.

Menurut klaim Houthi, 19 awak kapal kargo berbendera Liberia bernama Magic Seas telah dievakuasi sebelum kapal tenggelam.

Serangan ini mengakhiri masa tenang selama enam bulan di Laut Merah, jalur pelayaran penting yang menghubungkan Eropa dan Asia melalui Terusan Suez. Sebelumnya, pada akhir 2023 hingga akhir 2024, wilayah ini dilanda serangkaian serangan Houthi yang mengganggu lalu lintas pelayaran.

Juru bicara Houthi menyatakan bahwa kapal tersebut diserang karena mengabaikan peringatan yang telah diberikan. Kapal itu diserang dengan menggunakan dua perahu tak berawak, lima rudal, dan tiga drone.

Semua awak kapal berhasil diselamatkan oleh kapal dagang yang melintas dan dibawa ke Djibouti.

Sehari kemudian, Houthi kembali menyerang kapal kargo Eternity C yang membawa 22 awak, yang terdiri dari 21 warga Filipina dan satu warga Rusia. Kapal berbendera Liberia yang dioperasikan oleh perusahaan Yunani ini diserang dengan drone laut dan granat berpeluncur roket.

Akibat serangan tersebut, setidaknya empat awak kapal tewas dan dua lainnya terluka. Ini merupakan korban jiwa pertama dalam insiden pelayaran di Laut Merah sejak Juni 2024.

Sekoci penyelamat kapal hancur selama serangan, sehingga menyulitkan evakuasi awak kapal yang tersisa. Tim penyelamat berupaya mengevakuasi para awak yang terluka dan mengevakuasi jenazah korban. Beberapa awak kapal ditemukan berada di air dengan mengenakan jaket pelampung.

Houthi mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut dan menyatakan bahwa serangan itu merupakan bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Jalur Gaza. Mereka juga mengklaim bahwa kapal kargo tersebut sedang menuju Eilat, Israel.

Scroll to Top