Waspada Makanan Basi: Kenali Ciri-Ciri dan Dampaknya Bagi Kesehatan

Makanan basi adalah makanan yang kualitasnya telah menurun dan tidak layak dikonsumsi akibat pembusukan atau kontaminasi mikroorganisme. Proses ini seringkali disebabkan oleh pertumbuhan bakteri, virus, atau parasit, terutama jika makanan disimpan pada suhu yang tidak tepat atau dalam kondisi tidak higienis.

Meskipun tidak semua makanan basi langsung menyebabkan gangguan kesehatan, potensi keracunan makanan tetap menjadi ancaman serius. Mengenali tanda-tanda makanan yang sudah tidak segar sangatlah penting.

Mengenali Ciri-Ciri Makanan Basi

Makanan basi umumnya dapat dikenali melalui perubahan pada:

  • Bau: Aroma yang tidak sedap, asam, atau amis menyengat.
  • Tekstur: Berlendir, menggumpal, layu, atau lembek.
  • Warna: Perubahan warna menjadi kehijauan, muncul jamur putih atau hijau.

Makanan kaya karbohidrat seperti nasi, mie, dan lontong lebih cepat basi jika disimpan di suhu ruang. Daging, ikan, dan produk susu juga sangat rentan terhadap pembusukan. Sayur dan buah yang busuk akan tampak layu, lembek, berlendir, dan kulitnya mengkerut.

Dampak Mengonsumsi Makanan Basi

Mengonsumsi makanan basi dapat menyebabkan keracunan makanan dengan gejala seperti:

  • Kram perut
  • Diare
  • Mual dan muntah
  • Demam ringan
  • Kelemahan
  • Sakit kepala
  • Kehilangan nafsu makan

Gejala yang Perlu Diwaspadai:

  • Demam tinggi (di atas 38 derajat Celcius)
  • Terdapat darah dalam tinja
  • Muntah terus-menerus disertai dehidrasi (penurunan frekuensi buang air kecil, mulut sangat kering, pusing saat berdiri)
  • Diare yang berlangsung lebih dari 3 hari

Pertolongan Pertama Saat Terlanjur Makan Makanan Basi

Jika terlanjur mengonsumsi makanan yang dicurigai basi, lakukan langkah-langkah berikut:

  1. Tetap Tenang: Jangan panik dan amati gejala yang muncul.
  2. Cari Pertolongan Medis: Jika mengalami muntah, diare lebih dari tiga kali sehari, atau demam, segera cari pertolongan medis.
  3. Perbanyak Minum Air Putih: Mencegah dehidrasi dan membantu proses detoksifikasi alami tubuh.
  4. Konsumsi Probiotik: Membantu menyeimbangkan mikrobiota usus yang terganggu (misalnya, yoghurt atau suplemen).

Jika gejala tidak membaik dalam 24 jam, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

Scroll to Top