Serangan Houthi di Laut Merah: Kapal Tenggelam, Awak Hilang dan Disandera

Insiden tragis terjadi di Laut Merah, sebuah kapal kargo tenggelam usai diserang oleh kelompok Houthi. Upaya penyelamatan telah berhasil mengevakuasi empat orang dari kapal kargo yang karam tersebut. Namun, nasib 11 awak kapal lainnya masih belum jelas.

Kelompok Houthi mengklaim bertanggung jawab atas tenggelamnya kapal Eternity C, sebuah kapal pengangkut barang curah berbendera Liberia yang dioperasikan oleh perusahaan Yunani. Mereka juga menyatakan telah menahan beberapa awak kapal yang belum ditemukan.

Eternity C menjadi kapal kedua yang ditenggelamkan oleh Houthi dalam pekan ini. Serangan ini menandai kembalinya aksi kelompok yang didukung Iran tersebut di perairan strategis tersebut, setelah sempat mereda selama beberapa bulan. Akibatnya, banyak perusahaan pelayaran memutuskan untuk menghentikan sementara operasional mereka karena khawatir akan serangan serupa.

Sumber keamanan maritim setempat meyakini bahwa Houthi menahan enam awak kapal Eternity C, dari total 22 awak kapal, serta tiga penjaga keamanan kapal.

"Kami sangat khawatir dengan keselamatan awak kapal yang ditahan Houthi, serta mereka yang keberadaannya belum diketahui," kata seorang kepala intelijen perusahaan manajemen risiko maritim. "Keselamatan dan pembebasan mereka harus menjadi prioritas utama."

Serangan terhadap Eternity C terjadi dalam dua gelombang. Serangan pertama dilakukan dengan drone laut dan granat berpeluncur roket yang ditembakkan dari speedboat. Serangan kedua memaksa para awak kapal untuk melompat ke laut. Tim penyelamat terus melakukan pencarian sejak kejadian tersebut.

Sejauh ini, total sepuluh korban selamat telah dievakuasi, terdiri dari delapan awak asal Filipina, satu awak asal India, dan satu petugas keamanan asal Yunani. Empat orang yang diselamatkan baru-baru ini telah terapung di laut selama hampir 48 jam.

Pemerintah Amerika Serikat mengecam tindakan Houthi dan menuduh mereka menculik beberapa awak kapal kargo. Mereka menuntut pembebasan para sandera tanpa syarat.

Sementara itu, juru bicara Houthi mengklaim bahwa Angkatan Laut Yaman telah "merespons untuk menyelamatkan sejumlah awak kapal, memberikan perawatan medis, dan mengangkut mereka ke lokasi yang aman."

Scroll to Top