Misteri Kematian Diplomat Muda di Menteng: Polisi Telusuri Jejak Digital

Kematian seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial ADP (39) di sebuah kos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, masih menjadi teka-teki. Pihak kepolisian terus berupaya mengungkap penyebab kematian pria yang ditemukan dengan kepala terlilit lakban tersebut.

Fokus utama penyelidikan saat ini adalah menelusuri jejak aktivitas korban sebelum ditemukan meninggal dunia. Polisi akan melakukan analisis forensik terhadap perangkat elektronik milik ADP. Melalui data yang tersimpan di handphone, laptop, dan perangkat lainnya, diharapkan dapat terungkap dengan siapa korban berkomunikasi, ke mana saja ia pergi, dan aktivitas apa saja yang dilakukannya.

Kepolisian menargetkan proses digital forensik ini dapat diselesaikan dalam waktu sekitar satu minggu. Selain itu, bukti-bukti lain seperti rekaman CCTV dan hasil autopsi juga akan menjadi bagian penting dalam proses investigasi.

Jenazah ADP pertama kali ditemukan oleh penjaga kos pada hari Selasa (8/7) pagi. Kondisi yang memprihatinkan, dengan kepala terbungkus lakban, menimbulkan banyak pertanyaan.

Keamanan Kos Diperketat Sistem Smart Door Lock

Informasi terbaru mengungkap bahwa kos tempat ADP tinggal dilengkapi dengan sistem smart door lock. Kode akses pintu hanya diketahui oleh korban seorang. Hal ini menyulitkan orang lain untuk masuk tanpa izin.

Saat proses evakuasi pertama kali, petugas bahkan terpaksa mencongkel jendela kamar kos karena pintu terkunci. Tindakan ini dilakukan setelah mendapat izin dari pemilik kos dan istri korban, dengan tujuan untuk mengetahui kondisi ADP di dalam.

Sistem keamanan yang ketat, termasuk akses masuk ke area kos yang dijaga, semakin mempersempit kemungkinan orang luar menyelinap ke kamar diplomat muda tersebut. Kasus ini masih terus didalami oleh pihak kepolisian untuk mengungkap fakta sebenarnya di balik kematian ADP.

Scroll to Top