Nama Misri Puspita Sari mendadak menjadi perbincangan hangat setelah terseret dalam kasus kematian seorang anggota polisi dari Polda NTB, Brigadir Muhammad Nurhadi. Misri ditetapkan sebagai salah satu tersangka dalam kasus yang menggemparkan ini.
Sebelum terlibat dalam kasus hukum ini, Misri dikenal sebagai sosok yang berprestasi di dunia modeling. Sejak kecil, perempuan berusia 23 tahun ini aktif mengikuti berbagai ajang modeling, mulai dari tingkat TK hingga SMA.
Misri pernah meraih gelar Duta Inklusi Keuangan dan Gadis Photogenic. Ia juga pernah mengikuti pemilihan Bujang Gadis Kota Jambi dan berbagai kontes modeling lainnya. Bukti prestasinya masih tersimpan rapi di kediamannya di Jambi.
Sejak ayahnya meninggal pada tahun 2022, Misri menjadi tulang punggung keluarga. Ia bertanggung jawab menghidupi ibu dan kelima saudaranya. Sebagai anak sulung, Misri rutin mengirimkan uang ke Jambi untuk membantu biaya sekolah adik-adiknya.
Keluarga Misri sangat terkejut ketika mengetahui bahwa Misri ditetapkan sebagai tersangka. Bibi Misri, Neni, meyakini keponakannya tidak bersalah dan menjadi korban dalam kasus ini. Keluarga merasa Misri diperlakukan tidak adil, seolah-olah ia adalah pelaku utama.
Kuasa hukum Misri mengungkapkan bahwa kliennya dibayar Rp 10 juta untuk menemani Kompol Yogi berlibur di Gili Trawangan. Kompol Yogi sendiri juga telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus yang sama.
Pada tanggal 16 April 2025, Misri, Kompol Yogi, Ipda Haris, Brigadir Nurhadi, dan seorang perempuan bernama Putri berpesta di Villa Tekek, Gili Trawangan. Brigadir Nurhadi ditemukan tewas di kolam vila setelah pesta tersebut.
Polisi menduga Brigadir Nurhadi tewas akibat penganiayaan. Hasil autopsi menunjukkan adanya luka-luka pada tubuh korban, termasuk patah tulang lidah yang diduga akibat cekikan. Namun, hingga saat ini, pelaku penganiayaan yang menyebabkan kematian Brigadir Nurhadi masih dalam penyelidikan.
Sejak kasus ini mencuat, kondisi keuangan keluarga Misri terganggu. Salah satu adiknya terpaksa menunda kuliah karena kekurangan biaya, dan adik bungsunya juga harus menunda masuk TK. Keluarga berharap keadilan dapat ditegakkan dan Misri dapat segera kembali berkumpul bersama mereka.