Sinergi Cegah DBD: Bhabinkamtibmas Dampingi PSN di Potorono, Bantul

Upaya masif terus digencarkan untuk menekan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD). Di Kalurahan Potorono, Banguntapan, Bantul, Bhabinkamtibmas Aipda Sugiyanto turut aktif mendampingi kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dilaksanakan di Padukuhan Condrowangsan pada Jumat pagi, 11 Juli 2025.

Kolaborasi lintas sektor tampak solid dalam kegiatan ini. Selain Bhabinkamtibmas, hadir pula perwakilan dari Kapanewon Banguntapan, Kamituwo Kalurahan Potorono, petugas Puskesmas Banguntapan 1, Pj. Dukuh Condrowangsan, kader kesehatan, dan Babinsa. Kehadiran beragam unsur ini menunjukkan komitmen bersama untuk mewujudkan lingkungan yang terbebas dari ancaman DBD.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap 32 rumah, didapati bahwa 24 rumah (75%) bebas dari jentik nyamuk. Namun, 8 rumah (25%) masih ditemukan adanya jentik. Meskipun Angka Bebas Jentik (ABJ) telah mencapai 75%, kondisi ini menjadi alarm pengingat bahwa upaya pencegahan harus terus ditingkatkan.

Kegiatan PSN ini tidak hanya fokus pada pemeriksaan jentik, tetapi juga menjadi wadah edukasi bagi masyarakat. Warga diajak untuk lebih memahami pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan 3M Plus secara rutin, yaitu Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, serta menambahkan upaya pencegahan lain seperti penggunaan obat nyamuk dan kelambu.

Aipda Sugiyanto menegaskan bahwa pencegahan DBD membutuhkan peran aktif dari seluruh masyarakat. Ia mengimbau warga untuk secara mandiri dan berkelanjutan melaksanakan PSN serta segera melapor ke petugas kesehatan apabila menemukan gejala yang mengarah pada DBD.

“PSN adalah tanggung jawab kita bersama, bukan hanya pemerintah. Mari kita jadikan ini sebagai gerakan berkelanjutan untuk menjaga kesehatan lingkungan,” tegas Aipda Sugiyanto.

Ia menambahkan bahwa Polri, TNI, dan pemerintah akan selalu siap mendukung dan mendampingi upaya warga dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan aman.

Diharapkan, kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan pada akhirnya menurunkan angka kasus DBD di wilayah Potorono.

Scroll to Top