Kilas Balik Pasar Modal: Rekor Baru dan Arah Investasi Terkini

Stockbitor yang Budiman!

Dunia investasi tengah bergairah! Dua indeks utama Amerika Serikat, S&P 500 dan Nasdaq, sama-sama mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high) pada perdagangan Kamis (10 Juli). S&P 500 melesat ke level 6.280,46 (+0,27%), sementara Nasdaq mencapai 20.630,67 (+0,09%). Pendorong utama kenaikan ini adalah performa impresif Nvidia (Nasdaq: NVDA), yang melonjak +1,22% dan mencetak sejarah sebagai perusahaan publik pertama dengan kapitalisasi pasar mencapai 4 triliun dolar AS. Di saat bersamaan, Bitcoin juga mencatatkan rekor tertinggi baru di kisaran 118 ribu dolar AS, seiring dengan kembalinya selera risiko (risk-on) investor.

Sentimen positif di bursa saham AS dan Bitcoin dipicu oleh mulai diabaikannya kekhawatiran mengenai kebijakan tarif perdagangan yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump. Pelaku pasar tampaknya lebih memilih untuk menunggu hingga tarif tersebut benar-benar diberlakukan, mengingat masih adanya peluang untuk negosiasi ulang, penundaan, atau modifikasi.

Di Asia, indeks Korea Selatan (KOSPI) juga mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Jumat (11 Juli), dengan kenaikan +32,4% sejak awal tahun (year-to-date/YTD). Kinerja ini menjadikan KOSPI sebagai pasar Asia dengan performa terbaik.

Inti Sari

Secara keseluruhan, reli di pasar AS dan Korea Selatan didorong oleh antusiasme tinggi terhadap tren kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), yang berhasil mengalahkan kekhawatiran terkait kebijakan tarif AS. Untuk Indonesia, kekhawatiran terhadap fundamental ekonomi dan prospek pertumbuhan nasional menjadi penyebab utama rendahnya minat investor asing saat ini. Percepatan belanja pemerintah pada semester kedua tahun 2025 (2H25) menjadi kunci untuk mendongkrak perekonomian dalam jangka pendek. Selain itu, perkembangan kesepakatan dagang antara Indonesia dan AS juga perlu dipantau dengan ketat.

Kabar Emiten Terkini

  • MTEL & TBIG: Dayamitra Telekomunikasi dikabarkan kembali mempertimbangkan merger dengan Tower Bersama Infrastructure setelah rencana sebelumnya gagal. Pembicaraan awal dengan calon penasihat telah dilakukan terkait potensi merger yang dapat menciptakan entitas senilai sekitar 90 triliun rupiah.
  • TPIA: Proyek pabrik klor-alkali dan etilen diklorida (CA-EDC) milik anak usaha Chandra Asri Pacific berpotensi menerima investasi dari Danantara melalui penarikan pinjaman awal senilai 3 miliar dolar AS.
  • ASII: Astra International mencatatkan penjualan wholesales mobil sebanyak 29.365 unit pada Juni 2025 (-33% YoY, -15% MoM).
  • WIFI: Solusi Sinergi Digital mencatatkan laba bersih sebesar 145 miliar rupiah pada kuartal kedua 2025 (+140% YoY, +76% QoQ).
  • AMMN: Kepemilikan PT Pesona Sukses Cemerlang di Amman Mineral Internasional berkurang sebanyak 160 juta saham (0,22%).
  • DEWA: Pemegang saham Darma Henwa, PT Madhani Talatah Nusantara, menjual sekitar 361,4 juta saham DEWA dengan harga 75 rupiah per lembar.
  • ENRG: Energi Mega Persada mengumumkan bahwa entitas usahanya, PT Pema Global Energi, menandatangani nota kesepahaman dengan PT Pupuk Indonesia terkait pengembangan fasilitas carbon capture storage dan carbon capture utilization storage di wilayah kerja "B", yang mencakup lapangan gas Arun di Aceh.
  • FISH: FKS Multi Agro berencana melaksanakan stock split dengan rasio 1:10.

Sorotan Pasar Lainnya

  • Pinjaman multi-currency senilai hingga 10 miliar dolar AS yang didapatkan Danantara dari beberapa bank asing memiliki suku bunga yang setara dengan imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia, dengan tenor 3 tahun.
  • Himpunan bank milik negara (Himbara) akan memberikan pinjaman dengan plafon 3 miliar rupiah per koperasi desa Merah Putih dalam bentuk pengadaan barang, bukan uang tunai, untuk mencegah potensi fraud.
  • Pengiriman bijih nikel dari Filipina ke Indonesia diperkirakan akan melonjak tahun ini untuk memenuhi permintaan smelter akibat pembatasan produksi di Indonesia.
  • Danantara menandatangani nota kesepahaman dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) untuk bersama-sama membiayai proyek energi terbarukan, pengelolaan air, dan transmisi listrik di Indonesia.
  • Goldman Sachs Group Inc. memperkirakan produksi aluminium Indonesia dapat meningkat 5x lipat pada akhir dekade ini seiring masuknya investasi dari para konglomerat asal China.
  • Dana Brata Luhur mengumumkan bahwa Dian Heryandi dan Hendy Narindra Dewantoro telah mengajukan surat pengunduran diri dari posisinya masing-masing sebagai direktur utama dan direktur perseroan.
  • Jaya Real Property kembali berencana melaksanakan buyback saham hingga 100 juta lembar pada periode 10 Juli–9 Oktober 2025.
Scroll to Top