Evolusi Superman di Layar Lebar: Dari Animasi Hingga Era James Gunn

Superman, ikon superhero yang diciptakan oleh Jerry Siegel dan Joe Shuster pada tahun 1938, telah menjadi fenomena budaya populer yang abadi. Kisahnya terus diadaptasi ke berbagai media, termasuk komik, serial TV, dan film, dengan banyak aktor yang telah mengenakan kostum ikonik berlogo "S". Mari kita telusuri perjalanan Superman di dunia perfilman.

Awal Mula di Animasi (1941)

Debut Superman di layar dimulai dengan serangkaian film animasi pendek yang diproduksi oleh Fleischer Studios dan Famous Studios. Sebanyak 17 film pendek dibuat, dengan penampilan perdana pada 26 September 1941, di mana Superman disuarakan oleh Bud Collyer.

Serial dan Film Perdana (1948-1951)

Kesuksesan Superman di komik membuka jalan untuk serial live-action pertama. Kirk Alyn memerankan Superman dalam serial produksi Columbia Pictures, menghadirkan visualisasi pertama sang pahlawan di dunia nyata. Meskipun sukses besar, anggaran produksi terbatas memaksa penggunaan animasi untuk adegan pertarungan.

Serial ini berlanjut dengan "Atom Man vs Superman" (1950), masih dibintangi oleh Kirk Alyn, dengan peningkatan dalam adegan pertarungan. Kemudian, produksi diambil alih oleh Whitney Ellsworth dan Robert J Maxwell, dengan George Reeves sebagai Superman dalam "Adventure of Superman" (1952), yang bertahan selama enam musim.

Film Superman pertama, "Superman and the Mole Men" (1951), disutradarai oleh Lee Sholem dan dibintangi oleh George Reeves.

Era Salkind (1978)

Setelah beberapa dekade absen, Ilya Salkind meyakinkan ayahnya untuk membeli hak Superman. Ia mengajak Mario Puzo untuk menulis naskah dan awalnya membujuk Steven Spielberg untuk menyutradarai film tersebut. Akhirnya, proyek ini jatuh ke tangan Richard Donner, dengan Christopher Reeve sebagai Superman.

"Superman" (1978) menjadi salah satu film superhero termahal pada masanya, meraih kesuksesan besar. Sekuelnya langsung direncanakan, tetapi perbedaan kreatif antara Donner dan Salkinds menyebabkan Donner digantikan oleh Richard Lester.

"Superman II" juga sukses, dan versi sutradara sebelumnya, "Superman II: The Richard Donner Cut" (2006), dirilis kemudian. Ilya Salkind melanjutkan dengan film lanjutan (hingga "Superman IV" pada tahun 1987) dan "Supergirl" (1984). Namun, kerugian finansial pada film "Supergirl" membuat Salkind menjual hak Superman ke The Cannon Group Inc.

Di bawah The Cannon Group, Superman mengalami penurunan kualitas. "Superman IV: The Quest for Peace" (1987), disutradarai oleh Sidney J Furie, gagal memberikan sesuatu yang baru dan mengalami masalah keuangan yang mengakibatkan pemotongan anggaran dan durasi film.

Era Warner Bros (2006)

Setelah bertahun-tahun vakum, Superman dihidupkan kembali oleh Bryan Singer dalam "Superman Returns" (2006), dengan Brandon Routh sebagai bintang utama. Meskipun menghasilkan keuntungan yang lumayan, Warner Bros merasa kurang puas dan membatalkan rencana sekuel.

Warner Bros mencari cara untuk menghidupkan kembali kejayaan Superman. Akhirnya, Zack Snyder dipilih untuk menyutradarai "Man of Steel" (2013), dengan Henry Cavill sebagai Superman. Film ini meraih sukses besar, menghasilkan $670 juta di seluruh dunia.

Cavill kemudian memerankan Superman dalam "Batman v Superman: Dawn of Justice" (2016), "Justice League" (2017), dan "Black Adam" (2022).

Era James Gunn (2025)

Era baru di DC Studios membawa perubahan besar, termasuk penggantian Henry Cavill sebagai Superman. James Gunn memilih David Corenswet untuk memerankan Superman dalam film yang ia sutradarai sendiri.

Corenswet dianggap lebih ‘manusiawi’ dibandingkan Superman sebelumnya. Gunn ingin menampilkan Superman yang lebih lemah dan mudah dikalahkan, bahkan dalam argumen dengan Lois Lane.

Scroll to Top