Crystal Palace Terdepak dari Liga Europa, Giliran Nottingham Forest yang Berpesta

Kabar mengejutkan datang dari Nyon: Crystal Palace harus merelakan tiket Liga Europa 2025/2026 dan turun kasta ke Europa Conference League. Keputusan pahit ini dijatuhkan UEFA setelah menimbang isu kepemilikan ganda yang melibatkan klub London tersebut dan Olympique Lyon.

Kedua klub diketahui berada di bawah payung kepemilikan John Textor, seorang pengusaha asal Amerika Serikat. Regulasi UEFA melarang dua klub dengan pemilik yang sama berkompetisi di turnamen yang sama, guna menghindari potensi konflik kepentingan.

Meskipun diberi kesempatan hingga 1 Maret 2025 untuk membuktikan independensi klub, Palace dinilai gagal meyakinkan UEFA bahwa Textor tak lagi memegang kendali signifikan. Langkah Textor melepas 42 persen sahamnya kepada Woody Johnson, pengusaha AS lainnya, dianggap belum cukup. Akuisisi tersebut masih dalam proses analisis oleh Premier League dan membutuhkan waktu dua bulan.

Akhirnya, UEFA memilih Lyon untuk tetap berlaga di Liga Europa, mengingat posisi mereka yang lebih baik di klasemen liga domestik. Lyon finis di urutan keenam, sementara Palace hanya mampu menduduki peringkat ke-12, meskipun berhasil meraih trofi Piala FA.

Dengan mundurnya Palace, tiket Liga Europa pun beralih ke tangan Nottingham Forest, yang sebelumnya dijadwalkan tampil di Conference League. Aston Villa, yang finis di posisi keenam, juga akan mewakili Inggris di Liga Europa.

Crystal Palace dikabarkan akan mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) untuk memperjuangkan kembali hak mereka tampil di Liga Europa.

Scroll to Top