Kabar duka kembali menyelimuti Gaza. Sepuluh warga Palestina dilaporkan meregang nyawa akibat tembakan saat tengah mengantre bantuan makanan pada Jumat (11/7). Tragedi ini menambah daftar panjang korban jiwa, di mana hampir 800 orang kehilangan nyawa dalam enam pekan terakhir dalam situasi serupa, menurut data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Situasi kemanusiaan di Gaza semakin memprihatinkan. Meskipun Israel telah melonggarkan blokade bantuan sejak akhir Mei, munculnya Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), sebuah organisasi yang didukung oleh AS dan Israel, justru memperburuk keadaan. GHF dituding telah mengambil alih jaringan pengiriman bantuan yang sebelumnya dikelola oleh PBB.
Laporan-laporan menyebutkan bahwa pasukan Israel seringkali menembaki warga sipil yang berupaya mendapatkan bantuan. Badan pertahanan sipil Gaza mengkonfirmasi bahwa 10 warga Palestina tewas ditembak saat menunggu di titik distribusi bantuan di dekat Rafah, Gaza selatan.
PBB sendiri menolak bekerja sama dengan GHF karena mencurigai organisasi tersebut memiliki agenda militer terselubung Israel. Data PBB mencatat bahwa 798 orang tewas saat mencari bantuan antara akhir Mei dan 7 Juli, termasuk 615 orang yang tewas di sekitar lokasi yang dikelola GHF.
"Ketika orang-orang mengantre untuk mendapatkan kebutuhan pokok seperti makanan dan obat-obatan, dan ketika mereka dihadapkan pada pilihan antara ditembak atau diberi makan, ini adalah sesuatu yang tidak dapat diterima," tegas juru bicara kantor hak asasi manusia PBB, Ravina Shamdasani.
Sulitnya akses dan pembatasan media di Gaza membuat verifikasi independen atas jumlah korban dan detail kejadian menjadi tantangan tersendiri.
Penembakan tragis ini terjadi di tengah upaya perundingan tidak langsung antara Israel dan Hamas di Qatar untuk mencapai gencatan senjata sementara. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan harapan bahwa kesepakatan untuk jeda perang selama 60 hari dapat dicapai dalam waktu dekat, yang kemudian akan membuka jalan bagi negosiasi penghentian perang secara permanen.