Leptospirosis seringkali terabaikan, padahal penyakit ini bisa menyerang siapa saja, terutama saat musim hujan. Penyakit infeksi ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang menyebar melalui air atau tanah yang terkontaminasi urine tikus.
Gejala leptospirosis seringkali mirip dengan penyakit lain, sehingga banyak orang tidak menyadarinya sampai kondisinya memburuk. Bahkan, data menunjukkan peningkatan kasus leptospirosis dengan angka kematian yang cukup tinggi.
Apa Itu Leptospirosis?
Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang menular dari hewan ke manusia (zoonosis), terutama dari tikus. Bakteri Leptospira masuk ke tubuh manusia melalui luka terbuka di kulit atau selaput lendir saat kontak dengan air banjir, genangan air, sungai, selokan, atau lumpur yang terkontaminasi.
Penyakit ini sangat berkaitan dengan lingkungan yang buruk, terutama saat musim hujan dan banjir. Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir perlu meningkatkan kewaspadaan.
Gejala Leptospirosis
Gejala leptospirosis sering kali mirip dengan flu atau demam berdarah, sehingga banyak orang terkecoh. Namun, ada beberapa tanda khas yang bisa menjadi petunjuk awal:
1. Demam Mendadak
Suhu tubuh naik tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas. Demam ditandai dengan suhu tubuh mencapai 38 derajat Celcius atau lebih.
2. Lemah dan Lesu
Pasien merasa sangat lelah, bahkan untuk aktivitas ringan. Rasa lesu muncul karena sistem imun tubuh bekerja melawan bakteri.
3. Mata Merah
Kondisi ini berbeda dengan iritasi biasa karena disebabkan oleh peradangan akibat infeksi.
4. Kulit Menguning (Ikterus)
Kulit yang menguning menunjukkan infeksi sudah memengaruhi fungsi hati.
5. Sakit Kepala Hebat
Sakit kepala bisa terjadi karena banyak hal. Pada kasus leptospirosis, sakit kepala umumnya terjadi di bagian depan atau belakang kepala.
6. Nyeri Otot, Terutama di Betis
Rasa nyeri tajam di otot betis bisa menjadi gejala khas leptospirosis. Jika tidak ditangani dengan cepat, leptospirosis dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan ginjal, gagal hati, meningitis, bahkan kematian.
Cara Mencegah Leptospirosis
Langkah pencegahan sangat penting, terutama bagi masyarakat yang tinggal di kawasan dengan sanitasi buruk atau sering mengalami banjir. Beberapa upaya pencegahan yang bisa dilakukan:
- Gunakan sarung tangan dan sepatu bot saat membersihkan rumah, selokan, atau tempat yang berpotensi tercemar urine tikus.
- Cuci tangan dengan sabun setelah beraktivitas, terutama setelah menyentuh genangan air atau lumpur.
- Bersihkan rumah secara rutin dan hindari tumpukan sampah atau makanan yang bisa mengundang tikus.
- Segera periksa ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala yang dicurigai sebagai leptospirosis.