Dua bintang muda, El Rumi dan Jefri Nichol, kembali bersiap adu jotos di atas ring dalam ajang Superstar Knockout Volume 3. Pertarungan ulang ini dipicu oleh kemenangan kontroversial El Rumi sebelumnya. Namun, kali ini ada motivasi tambahan: sabuk ICB (Influence Championship Boxing) yang bergengsi.
El Rumi mengungkapkan bahwa tanpa adanya sabuk ICB, ia enggan melakukan rematch. "Rematch ini penting untuk membuktikan hasil kemarin dan karena ada sabuk ICB," ujarnya.
Jefri Nichol pun mengakui arti penting sabuk ICB sebagai simbol pengakuan seorang petinju sejati. "Jika salah satu dari kita mendapatkan ICB, itu akan menjadi tanda bahwa kita adalah seorang fighter," kata Nichol.
Konferensi pers jelang pertandingan pun dipenuhi dengan perang urat saraf. Nichol mengkritik gaya bertarung El Rumi yang dianggap terlalu defensif. "Bertarung itu ya bertarung, bukan mundur-mundur," sindirnya.
El Rumi tak tinggal diam dan membalas bahwa strategi bertahan juga merupakan bagian dari tinju. "Kalau bisa mundur-mundur menang, kenapa harus maju?" balasnya.
Nichol kembali menyerang dengan menyebut El Rumi sebaiknya berdansa saja jika hanya bermain aman di ring. El Rumi menutup perdebatan dengan menegaskan kesiapannya. "Tinju ada seninya, kalau gue takut, gue nggak akan rematch lu lagi," tegasnya.
Pertarungan panas ini akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada 9 Agustus 2025. Siapakah yang akan meraih sabuk ICB dan membuktikan diri sebagai petinju terbaik?