Laporan awal investigasi kecelakaan pesawat Boeing 787-8 Dreamliner milik Air India mengungkap temuan mengejutkan: sakelar bahan bakar kedua mesin mendadak beralih dari posisi "RUN" ke "CUTOFF" hanya beberapa detik setelah lepas landas, memutus aliran bahan bakar.
Laporan dari Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India ini belum menyimpulkan penyebab pasti atau pihak yang bertanggung jawab atas tragedi 12 Juni yang merenggut 260 nyawa.
Namun, transkrip rekaman suara kokpit mengungkapkan dialog antara pilot. Seorang pilot bertanya mengapa bahan bakar dimatikan, namun pilot lainnya menyangkal telah melakukannya.
Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner tersebut dalam penerbangan dari Ahmedabad, India menuju London, Inggris, sebelum jatuh pada 12 Juni. Kecelakaan itu menewaskan 242 penumpang dan awak, kecuali satu orang yang selamat, serta 19 orang di darat.
Laporan setebal 15 halaman itu merinci bahwa setelah pesawat mencapai kecepatan maksimumnya, "sakelar bahan bakar Mesin 1 dan Mesin 2 bergantian beralih dari RUN ke CUTOFF dalam rentang waktu hanya satu detik."
"Dalam rekaman kokpit, terdengar salah satu pilot bertanya kepada pilot lain alasan mematikan sakelar tersebut. Pilot yang ditanya membantah telah melakukan tindakan tersebut," lanjut laporan itu.
Akibatnya, pesawat mulai kehilangan ketinggian dengan cepat.
Sakelar kemudian kembali ke posisi "RUN" dan mesin tampaknya mulai menyala kembali. Namun, salah seorang pilot kemudian mengirimkan panggilan darurat "MAYDAY MAYDAY MAYDAY".
Pengatur lalu lintas udara menanyakan perihal masalah yang terjadi, namun kemudian menyaksikan pesawat jatuh dan segera menghubungi petugas darurat.
Sebelumnya, sebuah situs web penerbangan melaporkan, mengutip sumber yang mengetahui penyelidikan, bahwa fokus penyelidikan kini mengerucut pada pergerakan sakelar bahan bakar mesin. Analisis mendalam diperkirakan akan memakan waktu berbulan-bulan, bahkan mungkin lebih lama.
Pihak berwenang menekankan bahwa fokus penyelidikan dapat berubah seiring berjalannya waktu.