Terlalu Banyak Duduk, Ancaman Alzheimer Mengintai!

Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal medis Alzheimer’s & Dementia mengungkap hubungan mengejutkan antara perilaku sedentari dan risiko penyakit Alzheimer. Studi ini menyoroti bahwa kebiasaan duduk atau berbaring sepanjang hari, di luar waktu tidur, berpotensi meningkatkan risiko penyusutan otak yang kerap terjadi pada penderita Alzheimer.

Dalam studi yang melibatkan lebih dari 400 peserta berusia 50 tahun ke atas, ditemukan bahwa meskipun sebagian besar (87%) melakukan aktivitas fisik sedang hingga berat setidaknya 150 menit per minggu, rata-rata mereka tetap menghabiskan 13 jam sehari dalam posisi duduk.

Aktivitas fisik sedang didefinisikan sebagai kegiatan yang membuat seseorang bernapas lebih berat, detak jantung meningkat, dan berkeringat, seperti jalan cepat, bersepeda santai, atau berkebun. Sementara aktivitas intensitas tinggi mencakup olahraga seperti jogging, lari, berenang, dan bersepeda di tanjakan.

Yang mengejutkan, penelitian ini menunjukkan bahwa efek negatif dari terlalu banyak duduk tidak sepenuhnya dapat diatasi dengan olahraga. Artinya, meskipun seseorang rutin berolahraga, risiko penyusutan otak tetap ada jika waktu duduknya terlalu lama.

Para peserta dengan gen penyebab Alzheimer menunjukkan penurunan volume materi abu-abu di area frontal dan parietal otak, yang dipercaya dapat mengganggu kemampuan mengingat dan memproses informasi.

Kesimpulan dari studi ini sangat jelas: mengurangi risiko Alzheimer bukan hanya tentang berolahraga. Penting untuk mengurangi waktu duduk dalam keseharian, bahkan jika sudah rutin berolahraga, demi menurunkan kemungkinan terkena penyakit Alzheimer. Jadi, yuk mulai bergerak lebih banyak dan mengurangi waktu duduk!

Scroll to Top