Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, melontarkan peringatan keras kepada Amerika Serikat. Ia menyatakan bahwa pangkalan-pangkalan militer AS di Timur Tengah berpotensi menjadi sasaran serangan di masa depan jika diperlukan.
"Serangan terhadap Pangkalan Udara Al Udeid bukanlah insiden kecil, itu adalah peristiwa besar yang bisa terulang," tegas Khamenei. Pernyataan ini merujuk pada serangan rudal balistik Iran bulan lalu yang menargetkan pangkalan AS terbesar di wilayah tersebut, sebagai respons atas serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran. "Kami memiliki kemampuan untuk menjangkau lokasi-lokasi penting Amerika di kawasan ini," imbuhnya.
Pentagon mengonfirmasi bahwa salah satu rudal balistik Iran menghantam Pangkalan Udara Al Udeid dalam serangan bulan lalu. Citra satelit menunjukkan kerusakan pada radome di pangkalan tersebut, yang merupakan tempat penyimpanan peralatan dan komunikasi penting. Al Udeid sendiri berfungsi sebagai markas depan Komando Pusat AS (CENTCOM) di kawasan Timur Tengah.
Kemunculan Khamenei di hadapan publik ini adalah yang pertama kalinya setelah konflik antara Iran dan Israel. Dalam video yang disiarkan oleh televisi pemerintah Iran, Khamenei tampak menghadiri upacara peringatan hari Ashura.
Selama konflik 12 hari dengan Israel, Khamenei hanya mengeluarkan pesan rekaman dan tidak tampil di depan umum sejak 13 Juni. Konflik tersebut merenggut nyawa seorang komandan tinggi Iran dan seorang ilmuwan nuklir Iran.
Pemerintah Iran telah mengumumkan gencatan senjata setelah konflik 12 hari dengan Israel. Mereka juga menyatakan kesiapan untuk berunding kembali dengan Amerika Serikat, sambil menegaskan hak mereka untuk menggunakan tenaga atom untuk tujuan damai.