Xylazine, obat bius hewan yang dikenal sebagai "narkoba zombie," telah menjadi masalah serius di Philadelphia, Amerika Serikat. Obat ini, yang seharusnya hanya digunakan untuk hewan, kini disalahgunakan oleh manusia dan memperburuk krisis opioid yang sudah ada.
Peningkatan penggunaan xylazine sangat mencolok. Data menunjukkan lonjakan tajam sejak 2010, mencapai tingkat yang mengkhawatirkan pada 2019. Kondisi ini diperparah oleh kurangnya regulasi dan pengawasan yang efektif terhadap peredaran obat-obatan terlarang. Xylazine menjadi mudah diakses, bahkan dapat dibeli secara online dengan harga terjangkau.
Dalam konteks keamanan, kasus narkoba zombie ini merupakan ancaman non-tradisional terhadap keamanan manusia, terutama keamanan kesehatan. Keamanan manusia menekankan perlindungan dari ancaman kronis dan mendadak yang mengganggu kehidupan sehari-hari. Penyalahgunaan xylazine jelas merupakan ancaman serius bagi masyarakat, terutama kelompok rentan.
Dampak penyalahgunaan xylazine dapat dilihat dari tiga aspek utama keamanan manusia:
- Kebebasan dari rasa takut: Penggunaan xylazine menimbulkan ketakutan karena efek samping ekstrem seperti kehilangan kesadaran, infeksi luka, dan risiko overdosis. Hal ini menyebabkan ketidakstabilan sosial dan meningkatkan kriminalitas.
- Kebebasan dari kekurangan: Mayoritas pengguna xylazine berasal dari kelompok sosial-ekonomi yang rentan, seperti tunawisma yang kurang memiliki akses ke layanan kesehatan dan pekerjaan. Ketergantungan pada obat ini memperburuk kondisi sosial dan menambah beban sistem kesehatan.
- Kebebasan untuk hidup dengan martabat: Pengguna sering kali kehilangan martabat akibat kondisi kesehatan yang buruk dan stigma sosial. Kebijakan yang berfokus pada kriminalisasi, bukan rehabilitasi, memperparah isolasi sosial dan mempersulit pemulihan.
Pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi krisis ini, termasuk meningkatkan pengujian, mengembangkan protokol perawatan, menyusun sistem data yang komprehensif, dan menanggulangi pasokan ilegal xylazine. Upaya juga dilakukan untuk mencegah produksi obat terlarang, mendeteksi ancaman narkoba baru, dan mengatasi aspek keuangan ilegal terkait peredaran narkoba.
Departemen Kesehatan Philadelphia bekerja sama dengan rumah sakit dan penyedia layanan kesehatan mental untuk mengembangkan standar praktik dalam mengelola gejala putus zat xylazine dan merawat luka yang disebabkan oleh penggunaan obat ini.
Penyalahgunaan xylazine di Philadelphia telah memperburuk krisis opioid dan mengancam keselamatan manusia, terutama kelompok rentan. Diperlukan regulasi yang lebih ketat, akses rehabilitasi yang lebih luas, dan pendekatan berbasis pengurangan risiko untuk mengatasi masalah ini. Dengan langkah-langkah yang tepat, dampak negatif xylazine dapat ditekan demi keamanan dan kesejahteraan masyarakat.