Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Gorontalo menggandeng Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo untuk meningkatkan upaya deteksi dini Tuberkulosis (TBC) di kalangan warga binaan pemasyarakatan (WBP). Kegiatan ini dipusatkan di Klinik Pratama Lapas sebagai wujud komitmen bersama dalam menanggulangi penyakit menular.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang Otoluwa, menegaskan bahwa supervisi ini krusial untuk memastikan alur penanganan TBC di lingkungan Lapas berjalan efektif. Mengingat Lapas memiliki risiko penularan yang tinggi, standar pelayanan kesehatan dan protokol nasional menjadi perhatian utama.
Anang juga menyoroti peran strategis klinik Lapas dalam mendeteksi dan menangani kasus TBC. Optimalisasi program Public Private Mix (PPM) TBC menjadi kunci untuk memutus rantai penularan di lingkungan tertutup ini. Sebagai bentuk dukungan nyata, Dinas Kesehatan memberikan bantuan 10 dus masker kepada Klinik Pratama Lapas Gorontalo.
Kepala Lapas Gorontalo, Sulistyo Wibowo, menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan komitmen penuh dalam mendukung program kesehatan. Kesehatan warga binaan adalah prioritas, dan supervisi dari Dinas Kesehatan menjadi bentuk penguatan dan evaluasi untuk meningkatkan kualitas layanan di Klinik Pratama Lapas.
Lapas Kelas IIA Gorontalo terus berupaya melakukan langkah-langkah pencegahan dan menjalin kerjasama dengan berbagai instansi terkait untuk meningkatkan kualitas pembinaan dan layanan kesehatan bagi seluruh warga binaan.