Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) terus mempercepat transformasi digital dengan menyediakan akses internet cuma-cuma bagi warganya. Tak hanya di ruang publik seperti taman dan terminal, fokus utama juga diberikan pada area pedesaan melalui pembangunan jaringan internet.
Menurut Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Tengah, inisiatif internet desa ini adalah bentuk keseriusan Pemerintah Provinsi dalam memajukan pembangunan Jawa Tengah yang berorientasi pada desa.
Rencananya, infrastruktur jaringan internet akan dibangun di 505 desa yang masih tergolong blank spot atau belum terjangkau akses internet. Proyek ini akan dilaksanakan secara bertahap mulai tahun 2025 hingga 2029.
Berdasarkan data tahun 2022, terdapat 997 titik blank spot di seluruh Jawa Tengah. Hingga 2025, 492 desa telah menikmati fasilitas internet gratis, menyisakan 505 desa yang menjadi target utama.
Diskominfo Jateng menargetkan pembangunan internet di 170 desa blank spot pada tahun 2025. Sebagian sudah terpasang, namun masih ada 91 titik yang akan segera diberikan akses.
Program internet desa tahun ini mencakup 70 desa blank spot, 50 desa wisata, dan 50 desa dengan tingkat kemiskinan ekstrem yang menjadi fokus pendampingan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Tujuan utama dari program ini adalah menyediakan layanan digital bagi masyarakat, guna mendukung kegiatan produktif, terutama dalam sektor ekonomi.
Kebutuhan akan internet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, bahkan di pedesaan. Oleh karena itu, Pemprov Jateng berkomitmen membangun ekosistem digital yang kokoh melalui penyediaan internet gratis.
Pembangunan internet desa ini bertujuan agar layanan digital yang mendukung transformasi dapat menjangkau hingga ke tingkat desa.
Diharapkan program ini dapat memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat desa dan terintegrasi dengan program unggulan lainnya, seperti Kartu Zilenial dan Kecamatan Berdaya.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen untuk memberikan akses internet gratis kepada desa-desa yang masih tergolong blank spot, sebagai bagian dari program prioritas.