Konsumsi makanan olahan yang meningkat tajam di perkotaan menjadi perhatian serius. Gula, garam, dan lemak, meski dibutuhkan tubuh, bisa jadi bumerang jika dikonsumsi berlebihan. Bagaimana cara mengendalikan asupannya untuk mencegah penyakit tidak menular (PTM)?
Gula Tersembunyi: Musuh dalam Selimut
Gula sederhana yang ditambahkan ke makanan dan minuman, termasuk yang alami seperti madu dan sirup, disebut free sugar. Konsumsi lebih dari 50 gram per hari meningkatkan risiko diabetes, obesitas, dan penyakit jantung. Penting untuk teliti membaca label dan mewaspadai kandungan gula yang "bersembunyi" dalam produk olahan.
Garam: Batasi Sebelum Terlambat
Asupan natrium berlebih memicu tekanan darah tinggi, stroke, dan penyakit jantung koroner. Batas aman konsumsi natrium adalah 2 gram per hari, setara dengan 5 gram garam dapur. Kabar baiknya, mengurangi asupan garam terbukti menurunkan tekanan darah, bahkan pada anak-anak.
Lemak Jahat: Jauhi Demi Jantung Sehat
Lemak jenuh dan lemak trans adalah biang kerok masalah kesehatan. Batasi konsumsi lemak jenuh hingga 10% dari total energi harian dan lemak trans di bawah 1%. Hindari gorengan, makanan cepat saji, dan produk susu tinggi lemak. Beralihlah ke lemak tak jenuh dari alpukat, kacang-kacangan, atau minyak zaitun.
Makanan Ultra Proses: Tidak Selalu Buruk
Makanan ultra proses sering dipandang negatif, padahal tidak semuanya berbahaya. Beberapa produk, seperti daging nabati atau protein bar, tetap memiliki nilai gizi tinggi. Sistem klasifikasi makanan perlu ditinjau ulang agar tidak membingungkan masyarakat.
Solusi: Edukasi, Inovasi, dan Kesadaran
Mengatasi masalah ini membutuhkan sinergi. Edukasi gizi yang tepat, inovasi produk oleh industri makanan, dan kesadaran konsumen dalam membaca label nutrisi adalah kunci utama. Fokus pada komposisi nutrisi, terutama kadar gula, garam, dan lemak, daripada sekadar menghindari makanan yang diproses. Pemerintah juga telah mewajibkan pencantuman peringatan kesehatan pada produk olahan dengan kadar gula, garam, dan lemak berlebih.
Kesehatan masyarakat adalah tanggung jawab bersama. Dengan edukasi, regulasi, dan kesadaran, kita bisa mencegah PTM dan hidup lebih sehat.