Panduan Lengkap MPASI: Tips Penyimpanan, Pemberian, hingga Pilihan Terbaik untuk Si Kecil

Makanan Pendamping ASI (MPASI) berperan penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi bayi yang sedang tumbuh, terutama setelah usia 6 bulan. Lebih dari sekadar pelengkap, MPASI menjadi sumber tambahan vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat yang penting untuk mendukung tumbuh kembang optimal. Memilih MPASI rumahan menjadi preferensi banyak orang tua karena dianggap lebih alami dan bernutrisi. Namun, bagaimana cara menyimpannya dengan benar agar tidak cepat basi dan tetap aman dikonsumsi?

Cara Tepat Menyimpan MPASI

Menyimpan MPASI dengan benar adalah kunci untuk menjaga kualitas dan keamanannya. Simpan MPASI di freezer atau kulkas segera setelah dibuat. Makanan seperti daging, ikan, telur, produk susu, dan sayuran harus disimpan di lemari pendingin dengan suhu di bawah 5 derajat Celsius untuk mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya.

Untuk pure buah, bekukan dalam wadah cetakan es batu. Setelah beku, pindahkan ke kantong freezer berlabel. Pure sayuran yang kaya nitrat, daging, unggas, ikan, dan telur yang telah disaring sebaiknya disimpan di lemari es maksimal satu hari atau dibekukan hingga satu bulan.

Tips Pemberian MPASI yang Perlu Diketahui

Memulai MPASI bisa jadi momen membingungkan bagi orang tua. Berikut beberapa tips penting:

  1. Tidak Perlu Bingung Memulai: Tidak ada aturan baku soal makanan pertama. Mulailah dengan makanan yang dihaluskan (pure) sebagai perkenalan. Tambahan energi yang diperlukan dari MPASI adalah sekitar 200 kkal per hari. Perkenalkan buah dan sayuran sederhana yang biasa dikonsumsi keluarga, seperti pisang, apel, labu, wortel, atau ubi jalar.

  2. Kenali Makanan yang Harus Dihindari: Bayi di bawah 1 tahun tidak boleh mengonsumsi madu atau makanan yang mengandung madu karena risiko botulisme. Hindari juga makanan yang tidak dipasteurisasi, daging, telur, ikan, atau ayam yang kurang matang.

  3. Perhatikan Potensi Alergi: Meski penelitian terbaru menyarankan untuk memperkenalkan makanan berpotensi alergi lebih awal (setelah usia 6 bulan dan konsultasi dengan dokter), tetap waspadai tanda-tanda alergi seperti pembengkakan mulut atau lidah, gatal-gatal, muntah, diare, batuk, kesulitan bernapas, bibir kebiruan, atau hilangnya kesadaran.

Memilih yang Terbaik: MPASI Kemasan atau Rumahan?

MPASI kemasan dibuat dengan standar keamanan, higienitas, dan nutrisi yang ketat. Bahkan ada kandungan zat pengawet yang aman untuk bayi. Namun, MPASI rumahan menawarkan keunggulan tersendiri, yaitu kekayaan tekstur, aroma, rasa, dan kandungan gizi yang lebih terjamin. Membuat MPASI sendiri juga memberikan pengetahuan tentang bahan makanan dan prosesnya, yang bisa diturunkan kepada anak.

Pada akhirnya, pilihan antara MPASI kemasan atau rumahan tergantung pada preferensi dan kebutuhan masing-masing keluarga. MPASI kemasan bisa menjadi alternatif praktis, sementara MPASI rumahan menawarkan pengalaman makan yang lebih kaya dan personal.

Scroll to Top