Sebuah temuan luar biasa telah membuka tabir sejarah evolusi mamalia. Seorang mahasiswa paleontologi dari Universitas Portsmouth, Benjamin Weston, menemukan fosil rahang berusia 145 juta tahun di Durlston Bay, Dorset, Inggris. Fosil ini mengungkap spesies mamalia purba yang sebelumnya tidak dikenal, dengan gigi tajam menyerupai pisau.
Analisis mendalam mengidentifikasi fosil tersebut sebagai rahang bawah dari spesies baru dalam kelompok multituberkulata, yaitu kelompok mamalia kecil yang hidup berdampingan dengan dinosaurus. Spesies baru ini diberi nama Novaculadon mirabilis, yang berarti "keajaiban bergigi tajam", merujuk pada struktur giginya yang unik.
Fosil Langka yang Mengubah Pemahaman Evolusi
Rahang sepanjang 16,5 mm ini menampilkan gigi seri depan yang runcing, diikuti celah, dan empat gigi premolar bergerigi tajam. Meskipun sekilas mirip rahang kelinci, struktur gigi khas tersebut menunjukkan bahwa hewan ini berasal dari ordo multituberkulata – kelompok mamalia purba yang kini telah punah. Penemuan ini menjadi sangat penting karena merupakan fosil rahang multituberkulata pertama yang ditemukan di Swanage dalam lebih dari satu abad.
Tim peneliti menggunakan teknologi canggih seperti pemindaian CT dan pencetakan 3D untuk mempelajari fosil secara detail tanpa merusaknya. Pemindaian CT memungkinkan mereka melihat bagian dalam batu tempat fosil itu berada. Model 3D yang diperbesar 10 kali lipat dibuat agar para peneliti dapat meneliti struktur gigi dengan lebih seksama.
Novaculadon mirabilis: Makhluk Kecil dengan Diet Omnivora
Berdasarkan bentuk gigi dan rahangnya, Novaculadon diperkirakan adalah hewan kecil berbulu yang memakan serangga dan cacing. Gigi seri yang tajam dan premolar seperti bilah pisau menunjukkan strategi makan yang berbeda dari hewan pengerat modern. Ilustrasi makhluk ini menggambarkan hewan mungil dengan bintik dan garis-garis di tubuhnya.
Penemuan ini merupakan hasil kolaborasi dari berbagai pihak di Universitas Portsmouth, termasuk dosen, teknisi, alumni, dan mahasiswa. Keberhasilan studi ini menambah pemahaman ilmuwan tentang bagaimana mamalia awal mampu bertahan dan beradaptasi di lingkungan yang didominasi dinosaurus. Multituberkulata berhasil melewati peristiwa kepunahan massal yang memusnahkan dinosaurus 66 juta tahun lalu, tetapi akhirnya punah sekitar 33 juta tahun yang lalu.
Multituberkulata dikenal sebagai ordo mamalia Mesozoikum paling beragam, dengan lebih dari 200 spesies yang ukurannya bervariasi dari seukuran tikus hingga sebesar berang-berang. Program Paleontologi Universitas Portsmouth menawarkan pengalaman langsung di lapangan kepada mahasiswanya melalui ekspedisi ke situs fosil terkenal.